BANJAR, ETNOGRAFI.ID–Riuh suasana pasar Banjar saat kedatangan Satgas Pangan mengecek sejumlah toko dan kios-kios. Sejumlah pedagang pun dikagetkan oleh pasukan TNI, Polri yang berpakaian seragam lengkap menuju kios milik mereka.
Diketahui bahwa itu merupakan oprasi inspeksi dadakan (sidak-red) pangan yang dilakukan untuk memastikan bahwa pasokan barang dan harga kebutuhan pokok menjelang lebaran aman juga stabil.
Satgas Pangan kemudian melakukan dialog dengan pedagang sayuran, grosir serta ke pasar modern. Pada saat berdialog dengan salah satu pedagang obrolan ringan pun terjadi. Ketika sedang berbincang, pedagang grosir curhat bahwa pasokan barang dan harga masih relatif normal sampai lebaran nanti.
Akan tetapi, selama bulan ramadhan ini sangat dirasakan berbeda dengan melemahnya omset penjualan rokok.
“Harga semua normal, pasokan juga normal, tapi penjualan rokok jadi menurun karena sedang puasa, pa,” ucap Neneng pedagang Banjar.
Mendengar keluhan itu, gelak tawa pun memecahkan suasana di pasar Banjar, Kamis (07/06) siang tadi.
Satgas pangan pun melanjutkan pengecekan kesejumlah kios lainnya. Cukup menyita perhatian tim yaitu pada komoditi cabe rawit.
Disana tim menemukan pertanyaan, bahwa ada peningkatan harga pada cabe rawit.
Pedagang pun menjelaskan naiknya harga cabai rawit itu tidak terlalu signifikan. Hanya berkisar kenaikan harga pada selisih Rp. 3 ribu, dan itu masih dianggap normal dibanding tahun lalu harganya mencapai Rp. 100 ribu.
Kapolres Banjar, AKBP Matrius mengungkap sejauh ini harga sembako masih relatif normal. Bahkan, pihaknya membeli beberapa sample yang dicurigai ini untuk memastikan apakah aman atau tidak.
“Sejauh ini masih normal, baik harga serta pasokan barang sampai lepas dari lebaran untuk pasar Banjar,” ungkapnya.
Matrius menegaskan apabila ada pihak yang bermain pangan maka aparat penegak hukum akan bertindak tegas.
“Jelas hukumanya adalah pidana bagi yang bermain dengan harga sembako,” tegas dia. (*)
