BANJAR, ETNOGRAFI.ID–Merasa tak ditanggapi, puluhan massa Lakbok Kabupaten Ciamis yang tergabung dalam Forum Pemuda Lakbok dan Perserikatan Mahasiswa Lakbok Jaya geruduk Kator BBWS Kota Banjar Kamis, (26/07).
Diketahui sebelumnya mereka menggelar aksi tutup 1000 lubang pada jalan Inspeksi penghubung Kota banjar, Lakbok Sampai Bendung menganti. Puluhan warga tersebut menggelar orasi didepan gerbang kantor BBWS Citanduy di Kota banjar.
Dalam aksinya, masyarakat hampir bersitegang dengan pihak pengaman dari Kepolisian Kota Banjar. Kapolres Kota Banjar AKBP Matrius meminta waktu 3 menit untuk berbicara didepan pendemo, namun para pendemo menolak memberikan waktu 3 menit dan hanya memberi selama satu menit.
Dalam seruanya Matrius meminta massa agar menjaga kondisifitas dalam menggelar aksinya. Menurut dia bila aksi tersebut dilaksanakan dengan niat dan tujuan baik, ia menegaskan akan mendukung aksi tersebut, namun bila tidak berjalan baik maka kepolisan akan bertibdak tegas sesuai dengan ketentuan yang ada.
Setelah Lama menunggu, terpantau massa mendesak akan masuk Kantor BBWS Citanduy karena merasa tak dihargai dengan tidak hadirnya perwakilan Dari BBWS Citanduy yang tak kunjung datang. Kericuhan pun terjadi, masa pendemo saling bedesakan degan pihak kepolisian.
Beranjak dari itu, akhirnya pihak BBWS Citanduy mendelegasikan perwakilanya untuk menemui pendemo. Dan Komunikasi antara pihak BBWS Citanduy dan para pendemo berlangsung meski berjalan dengan cukup alot.
Koordinasi Aksi, Markum mengatakan ada 4 tuntutan masyarakat Lakbok kepada Pihak BBWS Citanduy. Mereka menuntut pihak BBWS Citanduy untuk segera perbaiki jalan Inspeksi di Lakbok. Kemudian enuntut BBWS berikan kewenangan penanganan jalan Inspeksi ke Pemerintah Kabupaten Ciamis, serta revitalisasi irigasi di Lakbok.
“Kami menginginkan Ciamis Mengambil alih kewenangan jalan inspeksi dan mengalokasikan dana untuk memperbaikinya. Jika hal ini tidak ditanggapi, maka kami akan aksi yang lebih besar, bahkan tidak akan membayar pajak,” tegasnya.
Sementara itu perwakilan dari BBWS Citanduy Wiel Mushawiry Suryana, salah satu satker di BBWS Citanduy didepan wartawan tidak memberikan tanggapan.
“Perihal tanggapan sudah tinggal dilihat saja rekamanya, pokonya steatmenya tetap sama dan yang menjadi tuntutan sudah kita jwab tadi,” ujarnya.
Kemudian pada saat ditanya mengenai kapan irigasi Lakbok terakhir dibangun, dirinya malah menghindar dan tidak mau diwawancara.
“Udah aja, tadi aja yang tadi, ulah sok wawancara (gak usah diwawancara),” dengan meninggalkan kerumunan wartawan. (Anggoro)