Cagar Budaya Alat Pemersatu Bangsa

BANDUNG, ETNOFRAFI.ID–Mahasiswa Program Studi Sejarah Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia (SPs UPI), Irfan Iskandar mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan telah offside dalam melakukan renovasi cagar budaya peninggalan sejarah Bukit Siguntang Palembang.

Pasalnya, renovasi pembangunan Galeri di cagar budaya Bukit Siguntang telah merubah posisi peninggalan sejarah kejayaan Kerajaan Sriwijaya.

Dia akan melakukan gerakan masif kajian akademik menyikapi masalah yang terjadi di Bukit Siguntang, karena masalah ini bukan kali pertama terjadi di Indonesia.

“Saya tahu Bukit Siguntang itu adalah cagar budaya peninggalan Sriwijaya bahkan bukti Kejayaan Kerajaan Sriwijaya ketika itu. Kini ada persoalan yang terjadi di cagar budaya Bukit Siguntang itu ini perlu adanya dukungan bersama menyadarkan semua unsur yang memiliki kepentingan pada renovasi peninggalan sejarah ini,” ungkap dia, Selasa (03/09/2018).

Berdasarkan informasi yang dihimpun bahwa pemerintah melakukan renovasi pada tanah cagar budaya itu untuk keperluan wisata. Pada pelaksanaannya menggunakan alat berat alat yang merusak sisa peninggalan di sana.

Permasalahan eksploitasi cagar budaya ini bukan kali pertama di Indonesia. Dicontohkan pada Goa Pawon di Padalarang yang mengalami keuraskan akibat pertambangan pasir. Dan juga banyak contoh lainya di Jawa Barat.

“Ini perlu adanya konsensus bersama upaya sadar akan pentingnya nilai jati diri bangsa Indonesia. Maka, kami akan menulis dan melakukan desakan kepada pemerintah pusat untuk merespon apa yang menjadi permasalahan pada tatanan struktur masyarakat terutama mengenai cagar budaya,” imbuhnya.

Menurut pria yang juga tim redaksi ETNOGRAFI.id ini menambahkan bahwa pemerintah pusat harus tegas dalam upaya perlindungan, pelestarian peninggalan purbakala. Karena bagi dia cagar budaya bukan hanya aset bangsa melainkan juga alat pemersatu bangsa. (Red).

Berita Terkait: Inilah Isu Penting Perkuliahan Umum Prodi Sejarah SPs UPI 2018