Pengendalian Inflasi Melalui Penguatan Pemahaman Masyarakat

0
42

TASIKMALAYA, ETNOGRAFI.ID–Pemerintah Kota Tasikmalaya dan Bank Indonesia petwakilan Provinsi Jawa Barat melakukan Audience untuk membicarakan mengendalikan Inflasi di wilayah Tasikmalaya dan priangan,beberapa waktu lalu di bakekota Tasikmakaya,

Kedua pihak membicarakan pentingnya pengendalian inflasi demi terwujudkan kesejahteraan masyarakat secara merata. Inflasi yang rendah dan stabil merupakan syarat mutlak dalam pelaksanaan pembangunan ekonomi berkelanjutan, dengan tujuan akhir peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat, Ibu Sukarelawati Permana mengatakan dalam pengendalian inflasi memerlukan peran serta berbagai pihak baik di tingkat pusat maupun daerah. Oleh karena itu, baik Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah, serta Bank Indonesia terus berupaya meningkatkan sinergi untuk menjaga kestabilan harga barang dan jasa secara umum.

“Dari tahun 2014 hingga 2017, inflasi yang terjadi di Jawa Barat salah satunya bersumber dari komoditas hortikultura seperti komoditas bawang merah dan cabai rawit serta subkelompok sayuran. Pasokan suplai yang dipengaruhi oleh faktor cuaca, hama, dan luas lahan pertanian menjadi salah satu penyebab peningkatan inflasi.” Katanya

Lela menambahkan Selain itu, permasalahan distribusi yang tidak merata juga turut memberikan andil terhadap tingginya tingkat volatilitas komoditas hortikultura dan sayuran. Untuk Bank Indonesia Kantor perwakilan Provinsi Jawa Barat merupakan bagian dari Tim Pengedalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Jawa Barat berencana untuk menyelenggarakan program Masyarakat Peduli Inflasi. yang bertujuan mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah salah satunya melalui aspek kestabilan nilai mata uang terhadap barang dan jasa,

Program Masyarakat Peduli Inflasi merupakan salah satu kebijakan tim TPID Provinsi Jawa Barat berdasarkan Roadmap Pengendalian Inflasi terkait strategi peningkatan produksi komoditas penyumbang inflasi. Hal ini sesuai dengan roadmap, salah satu target/tujuan roadmap periode 2016-2020 adalah pemberian bantuan sarana produksi. Tujuan utama Program Masyarakat Peduli Inflasi yaitu sebagai salah satu langkah pengendalian inflasi yang diharapkan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat terutama komoditas bergejolak (volatile foodsd) secara mandiri.ungkapnya

Sementara, perkembangan inflasi Provinsi Jawa Barat periode Juli 2018 yang tercatat sebesar 3,47% (yoy). Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Tasikmalaya juga menyampaikan perkembangan inflasi Kota Tasikmalaya periode yang sama yaitu tercatat sebesar 3,44% (yoy). Apabila dibandingkan dengan target inflasi nasional yang sebesar 3,5%±1, pencapaian inflasi Jawa Barat maupun Kota Tasikmalaya masih berada range target inflasi Nasional. Namun demikian, berdasarkan tracking Survei Pemantauan Harga yang dilakukan oleh Bank Indonesia bahwa inflasi periode Agustus 2018 di Jawa Barat (termasuk Kota Tasikmalaya) cenderung lebih rendah bila dibandingkan inflasi Juli 2018.

Walikota Tasikmalaya Budi Budiman mengucapkan terimakasih atas di recanakannya program masyatakat peduli imflasi dengan pemperdayaan masyarakat yang bergerak dalam komunditi peyumbang inflasi, inflasi dapat di tangani dan di tekan,

“Saya berharapa seluruh jajaran terkait untuk lebih memperkokoh koordinasi dalam melaksanakan program pengendalian inflasi (TPID Kota Tasikmalaya), agar program masyarakat peduli inflasi dapat berjalan dengan lancar” pungkasnya

Terkait dengan program masyarakat peduli inflasi, Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat membagikan bibit Cabe rawit sebanyak 1000 buah kepada pemerintah kota Tasikmalaya dan untuk di teruskan kepada masyarakat para petani penerima program masyarakat peduli inflasi tersebut. (DR).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.