TASIKMALAYA, ETNOGRAFI.ID– Perajin alas kaki sepatu kulit Kota Tasikmalaya, Jawa Barat berpotensi dapat bersaing di pasar antar provinsi, selain degsin sepatu juga kualitas pengerjaannya yang rapi, walaupun di kerjakan dengan tradisional.
Iwan Herdiawan salah satunya pengrajin alas kaki berbahan baku dari kulit ini, sudah mengeluti usaha tak kurang dari 5 tahun, berawal dari ketertarikannya terhadap produk alas kaki dari kulit, di salah satu Distro iya pernah bekerja, dari situ iya bertekad untuk merintis usaha Alas kaki dari Kulit.
“Saya suka kulit, karena bahan kulit itu selain awet juga bergaya elegan,” katanya.
Usaha produksi Alas kakinya, sempat pasang surut, dengan berkat ketekunannya kini produksi alas kaki, tak hanya sepatu namun juga sendal berbahan kulit, sepatu dan sendalnya buatannya yang di beri Label GOODWILLSHOES sudah merambang pasar distro di berbagai kota seperti Yogjakarta, Solo, Tegal dan Semarang.
Potensi yang bagus ini, di sayangkan Iwan kurangnya perhatian terhadap pengembangan Potensi daerah yang seharusnya dapat di kembangkan menjadi salah satu sumber perekonomian masyarakat, terasa seakan di biarkan oleh pemangku kebijakan.
“apalagi harga kulit yang bagus sekarang ini selangit, untuk satu pasang sepatu dibutuhkan 2,5 sampai 3 pit kulit, dengan harga Rp. 65.000,-per pitnya, kami harus jual berapa sementara pasar dituntut harga bersaing “ keluhnya
Sementara, untuk persaingan kualitas produksi dan degsin ( model ) kami sudah diatas produsen dari daerah lain, kami berharap pemerintah dapat turun tangan, untuk mengatasi kesulitan kami harga bahan baku yang tinggi, dengan begitu kami dapat mampu berkembang, pungkanya.(dr)