BANJAR, ETNOGRAFI.ID—Pemilihan Ketua Osis SMPN 9 Banjar berlangsung demokratis. Menggunakan sistem pemilu ini, bagi kabanyakan guru di sekolah tersebut dijadikan sebagai pendidikan politik sejak usia dini.
Menurut Pembina Osis SMPN 9 Banjar, saeful Ramdhan, S.Pd mengatakan bahwa pemilihan ketua osis ini merupakan hajat demokrasi di lingkungan sekolah,mengaplikasikan pelajaran pendidikan kewarganegaraan dalam berdemokrasi.
“Sekolah kami memanfaatkan momentum pemilihan ketua osis dengan menggunakan sistem pemilu. Ini dilakukan untuk memberikan pemahaman bagaimana tata cara sistem pemilihan secara langsung,” ucap dia pada ETNOGRAFI.ID, Sabtu (06/10/2018).
Dia menambahkan bahwa pendidikan politik sangat perlu diterapkan pada anak. Karena ini akan menumbuhkan pengetahuan dan pengalaman dalam berdemokrasi untuk memilih calon pemimpin secara langsung. Seluruh siswa memberikan hak suaranya dengan datang ke tempat pemungutan suara (TPS) dan mencoblos dibalik sebuah tempat yang dinamakan bilik suara. Dan surat suaranya kemudian di masukan kedalam kota suara yang dijaga ketat panitia.
“Dengan upaya ini, diharapkan siswa-siswi SMPN 9 Banjar dapat menambah wawasan tentang bagaimana tata cara memberikan hak suara untuk memilih calon pemimpinya. Sebelum di pilih para calon ketua osis, berkampanye membeberkan visi misi dan program apabila mereka terpilih kepada seluruh warga sekolah,” tambah dia.
Proses pemilihan ketua osis ini sangat berlangsung meriah. Bukan hanya siswa-siswi saja yang memberikan hak suaranya melainkan para guru pun ikut memberikan suara secara langsung. (*)
