Bersama Santri Damailah Negeri, Itu Tema Hari Santri Nasional 2018

0
47
Ketua Umum PBNU membrangkatkan Pawai Hari Santri Nasional 2018, di Kota Tasikmalaya// photo Andik ST.

Tasikmalaya, Etnografi.id – Enam puluh ribu  Santri Se-Jawa Barat , berkumpul dalam Apel Hari Santri Nasional 2018,  sebagai Inspektur Apel Mentri Koordinator Bidang Politik Hukum Dan Keamanan ( Meko Polhukam) Wiranto, yang mewakili Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, yang semua direncanakan untuk memimpin Apel Hari Santri Nasional 2018 di Lapangan Dadaha Kota Tasikmalaya Jawa Barat , Senin (22/10/2018).

Wiranto dalam sambutannya mengatakan sebelumnya kami sampaikan Salam dan permohonan maaf Presiden yang tidak dapat hadir, karena tugas kenegaraan yang waktunya bersamaan, dan Presiden mengucapkan Selamat  Hari Santri Nasional 2018.

Sebelum melanjutkan pidatonya, Wiranto, “ mari kita do`a bersama untuk saudara saudara kita di Lombok, Palu, Donggala dan Sigi, yang saat ini mengalami musibah, dapat cobaan yang berat semoga mereka dapat diberikan kekuatan, ketabahan, kesabaran dan meringankan bebannya, Amin”.

Menurut Wiranto, kebangkitan para Ulama dan santri sudah di tandai sejak 73 tahun yang lalu, tepatnya 22 oktober 1945, membuktikan Ulama dan tokoh Islam, mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan Negara yang baru saja di proklamasikan, tekat perjuangan santri dan ulama, dan kemudian di sampai melaui Resolusi Jihad oleh KH KH Hasyim Asy’ari, merupakan momentum penting bagi internalisasi gagasan ketaatan kebangsaan, khusunya dalam tubuh Nahdlatul Ulama, dan sejak itu tidak lagi mempertentangkan anatara islam dan nasionalisme, menyadari arti penting tokoh islam itulah Presiden Joko Widodo dengan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 22 Tahun 2015 lalu, menetapkan Hari Santri Nasional, penetapan ini dimaksud agar semua elemen masyarakat , khususnya para santri, dapat meneladani jihad cinta tanah air,  rela berkorban untuk bangsa dan Negara.

Kemerdekaan Indonesia tak lepas dari semangat jihad kebangsaan atau semangat jihad untuk kemerdekaan yang hidup di dada setiap elemen bangsa, dan sejarah mencatatba, hwa para santri telah mewakafkan hidupnya untuk memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan NKRI, Tambah Wiranto

Pada Peringatan Hari Santri Nasional 2018 di Kota Tasikmalaya, selain Menko Polhukam RI, Wiranto hadir pula Ketua Umum PBNU KH Said Agis Siradj, Cawapres KH Ma`ruf Amin, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil ( Kang Emil), Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa ( PKB) Muhaimin Iskandar ( Cak Imin ), Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Agung Budi Marwoto dan Walikota Tasikmalaya Budi Budiman.

Ribuan Santri padati Dadaha Kota Tasikmalaya / Andik st.

Sementara Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (Pbnu) Said Aqil Siradj, mengatakan peringatan Hari Santri Nasional ini merupakan momentum penguatan paham kebangsaan. Hari santri sebagai spirit nasionalisme, Hubbul Wathan Minal Iman ini harus di galakan.

 “ santri sejak dulu berperan di berbagai perjuangan bangsa, mulai merebut kemerdekaan, dari pembrontak DI/TII dan peristiwa 1965, tak hanya itu di tahun 1983 -1984 santri melopori penerimaan pancasila sebagai asas tunggal hingga era reformasi 1998,  namun santri harus siap mengemban amanat, ada dua amanat,  satu amanat Agama, Ali Shunah Wal Jamaah /  dua amanat Watoniah aman Negara Republik Indonesia” tegas Said Aqil Siradj.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan Hari Santri Tahun ini di beri tema Bersama Santri Damailah Negeri,  dengan itu kami berharap santri santri Jawa Barat, bisa membawa Islam yang damai,  Islam yang ramah, islam yang dapat membawa perdamaian seluruh pelosok Negara Republik Indonesia.

“sejara mencatat perjuangan melawan penjajah,  merebut kemerdekaan,  menjaga kedaulatan  Republik ini tidak lepas dari peran ulma dan santri”. Ungkap Kang Emil.

Dengan  visi misi Jabar Juara Lahir Batin, yang sedang disiapkan, Kang Emil  berharap masyarakat nya menjadi juara kompetitif produktif, harus seimbang,  pembangunan dunia wi dan pembangunan spritualitas, ia pun menyiapkan program program untuk kemakmuran pesantren dan santri.

Program Magrib Mengaji, subuh berjamaah, ini agar para  pemuda menjadi ahli masjid bukan ahli maksiat, dan akan diluncurkan Program Zakat Digital, juga di siapkan program satu pesantren satu perusahaan. Dalam waktu dekat Provinsi Jawa Barat akan  melatih para ustad berbahasa Inggris, yang kedepan akan dikirim untuk berdakwah ke luar negeri, program Dakwah digital, program satu desa satu hafis quran, dan kridit mesra, warga yang tidak mampu cukup datang kemasjid untuk mendapat pertolongan finansial, “ kami berharap masyarakat Jawa Barat semuanya menjadi ahli Masjid ,”harap  Kang Emil. (dr)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.