AKBP Matrius: Bulan Ramadhan Momentum Perekat Persaudaraan Anak Bangsa

0
39
Ibu Bhayangkari Polres Banjar Memberikan Tajil Pada Pemudik yang Melitas di Kota Banjar. Foto: Humas Res Banjar

BANJAR, ETNOGRAFI.ID– Sabtu (09/06) Sekitar kawasan lampu merah Jembar Parungsari, Kota Banjar petang tadi mendadak riuh. Pengendara yang hendak melewat diberhentikan dan diberikan makanan menjelang buka puasa. Pemberian yang dilakukan Polres Banjar, Kodim 0613/Ciamis, Raider 323/Buaya Putih terserbut mendapat pengawalan ketat.

Terlihat ibu-ibu Bhayangkari dan Persit Kartika Candra, sangat gesit bersemangat sewaktu memberikan Tajil bagi pemudik. Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) pun turut serta membagikan ratusan makanan kesetiap pengendara yang lewat.

“Sabanyak 400 Tajil kami bagikan kepada para pengemudi yang melintasi Kota Banjar,” terang Kapolres Banjar, AKBP Matrius pada wartawan.

Pada bulan suci ramadhan ini lanjut dia bahwa sesama anak bangsa harus saling berbagi. Karena itu dianggap cara yang mampu membina, membangun rasa memiliki dan memupuk persaudaraan sesama warga negara Indonesia.

“Saya yakin para pemudik itu, melakukan perjalanan yang sangat panjang. Mungkin tidak banyak menemukan makanan menjelang buka puasa. Untuk itu kami hadir untuk berbagai dan melaksanakan keutamaan dalam beribadah,” imbuh dia.

Kapolres Banjar, AKBP Matrius Saat Diwawancarai Wartawan. Foto: Humas Res Banjar

Untuk puncak arus mudik 2018 diprediksi pada H-3. Arus lalu lintas di Kota Banjar belum meningkat masih berada pada status ramai lancar.

“Sampai hari ini belum terjadi lonjakan pemudik untuk jalur Selatan perbatasan Jawa Barat dan Jawa Tengah. Namun diprediksi akan terjadi peningkatan pada H-3 lebaran,” ucap dia.

Dalam melakukan perjalanan menuju kampung halaman, pemudik diminta untuk tidak membawa barang banyak yang menganggu selama perjalanan. Pemudik pun harus memperhatikan kesiapan kendaraan serta fisik kesehatan pemudik itu sendiri.

“Sebelum melakukan perjalanan, pemudik harus menyiapkan kesahatan serta kesiapan kendaraan dengan melakukan pengecekan terlebih dahulu. Namun yang paling utama yakni cara bekemudi. Setiap 4 jam sekali, pemudik harus istirahat 30 menit, dan perjalanan terakhir sebelum sampai tujuan yakni 2 jam. Karnea kekuatan fisik sologiah manusia, hanya mampu 10 jam/hari dalam berkendara,” pungkasnya. (*)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.