Bertahan Ditengah Era Globalisasi, Kaulinan Buhun Dilestarikan

0
47

BANJAR, ETNOGRAFI.ID—Pesatnya peradaban manusia di dunia yang berbasis teknologi berdampak besar pada pergeseran budaya setiap negara. Apalagi era globalisasi pasar bebas dunia, terus melaju dan berkembang dengan pesat. Dampaknya pun terasa di Indonesia.

Sebagai bangsa majemuk yang memiliki keragaman suku dan budaya, era digitaliasi atau disebut dengan revolusi industri keempat terjadi pergeseran pola hidup. Meski demikian, perlu adanya gerakan bersama untuk tetap mempertahankan, memanfaatkan, melestarikan dan mengembangkan budaya khas Indonesia.

Dalam rangka Meriahkan Kemerdekaan Indonesia ke 73, Dinas pendidikan dan Kebudayaan Kota Banjar gelar lomba permainan tradisional antar Sekolah Dasar se-Kota Banjar di Taman Kota, Kamis (9/08/2018).

Lomba permainan tradisional yang diikuti seluruh sekolah dasar diikuti dengan nuansa kemeriahan peserta pun antusias mengikutinya baik dari kalangan guru maupun pelajar. Tentu permainan ini masih tetap bertahan ditengah kemajuan peradaban dunia.

Kepala Bidang Kebudayaan Kota Banjar, Oom Supriatna menegaskan bahwa permainan tradisional harus dilestarikan dan dikenalkan kepada anak anak. Karena permainan ini merupakan bagian dari produk hasil peradaban manusia jaman dahulu.

“Melalui kegiatan ini diharapkan anak-anak bisa lebih mengenal kembali permainan tradisional, apalagi sekarang mereka lebih sering main gadget,” ucapnya

Lebih kanjut Oom mengatakan, sedikitnya ada enam permainan tradisional yang dilombalan anatara lain engkrang, urung batok,  sorodot gaplok,  rorodaan, perepet jengkol dan bedil jepret.

“Total ada 80 tim dengan jumlah keseluruhan peserta mencapai 600 orang termasuk guru dan pembimbing,”pungkasnya. (Anggoro)

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.