Mencari Enggrang

0
83

ETNOGRAFI.ID–Pagi hari yang suntuk sabtu ini Andre seorang bocah Sd kelas 5 terpengaruh metropolitan Jakarta yang tak terlepas oleh gadget.

Hmmm jumat 17 Agustus sudah Mulai merasakan hari kemerdekaan Indonesia yang dimana pada perayaan tersebut terdampar berbagai macam perlombaan termasuk Enggrang.

Ketika sedang asyik streaming do Youtobe Di gadget Andre tiba tiba muncul iklan dengan gambsr Enggrang mah Andre pun tertarik dengan yang namanya Enggrang ini.

Pada saat jam makan Siang Ada kakeknya yang masih segar bugar heran dengan cucunya yang asyik menonton gadget.

“sedang nonton apa Cu Nanti keselek habiskan dulu makananna” tanya kakeknya.

“ Gini kek saya kagum dengan permainan ini “ jawab Andre sambil memperlihatkan permainan Enggrang

“oh ini namanya Enggrang cu” sahur kakeknya.

‘Enggrang itu apa kek? “ tanya Cucunya

“ Jadi Gini Cu Enggrang sendiri merupakan salah satu jenis kesenian dan akhirnya menjadi permainan tradisional Indonesia yang mendapat pengaruh dari budaya China” jawab kakeknya.

“ayah juga sering ikut Lomba Enggrang pada acara 17 Agustusan nak” sahut ayahnya.

“Jadi Begini Enggrang yang mulai berkembang tahun 1960-an di Kabupaten Karawang Jawa Barat ini dikenal sebagai suatu pertunjukan yang diiringi berbagai alat musik tradisional Jawa Barat.

Namun, lama-lama berkembang menjadi permainan tradisional” Jelas kakeknya
“Sekarang Mencari Bambu susah Jadi Enggrang sudah Mulai Langka “ jawab ayahnua Andre.

“sebenarnya yah saya ingin sekali belajar permainan Enggrang ini” sahut Andre yang sedikit kecewa karena Bambu yang Bahan dasar Enggrang di kota sudah Mulai Langka.

“kamu jangan kecewa nak sore kan ayah akan Mengantar kakek ke kampung Di Garut Kan banyak sekali Bambu nah disana ayah buat Kan Enggrang untkmu “ jawab ayahnya.

Jam 1 siang Andre dan keluarganya pergi ke garut untuk Mengentar kakeknya dan ayahnya menyarankan Andre untuk belajar mencintai permainan traditional Indonesia Bersama Enggrang.

Alat permainan tradisional satu ini sudah tidak asing lagi bagi anak-anak di lingkungan masyarakat Jawa, karena hampir pasti bisa ditemui dengan mudah di berbagai tempat di pelosok pedesaan dan perkotaan, pada masa lalu.

Enggrang termasuk permainan anak, karena permainan ini sudah muncul sejak dulu paling tidak sebelum kemerdekaan Republik Indonesia, semasa penjajahan Belanda.

Hal itu seperti terekam di Baoesastra (Kamus) Jawa karangan W.J.S. Poerwadarminto terbitan 1939 halaman 113, disebutkan kata enggrang-enggrangan diartikan permainan dengan menggunakan alat yang dinamakan enggrang.

Sementara enggrang sendiri diberi makna bambu atau kayu yang diberi pijakan (untuk kaki) agar kaki leluasa bergerak berjalan.

Enggrang dibuat secara sederhana dengan menggunakan dua batang bambu (lebih sering memakai bahan ini daripada kayu) yang panjangnya masing-masing sekitar 2 meter.

Kemudian sekitar 50 cm dari alas bambu tersebut, bambu dilubangi lalu dimasuki bambu dengan ukuran sekitar 20-30 cm yang berfungsi sebagai pijakan kaki. Maka jadilah sebuah alat permainan yang dinamakan enggrang.

Bambu yang biasa dipakai adalah bambu apus atau wulung, dan sangat jarang memakai bambu petung atau ori yang lebih besar dan mudah patah.

Bersambung…..

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.