Rahasia Kenikmatan Empal Gentong yang Bikin Gagal ‘Move On’

0
282
Rahasia Kenikmatan Empal Gentong yang Bikin Gagal 'Move On' (Travelcuy/Panji)

CIREBON, TRAVELCUY.com – Empal Gentong, siapa sih yang gak kenal dengan makanan yang menjadi salah satu kuliner khas Cirebon ini. Empal Gentong menjadi makanan yang juga banyak diburu wisatawan saat berlibur.

Potongan daging sapi yang empuk menyatu dengan kuah empal yang tetap hangat di dalam sebuah gentong tua. Dibalur kucai dan daun bawang menambah selera makan.

Tidak sedikit pengunjung yang datang ke Cirebon memadati sejumlah tempat makan tradisional Cirebon ini. Sekilas, kuliner ini mirip dengan Gulai, namun, ketika sudah mencoba, rasanya pun berbeda.

Daging dan kuah yang gurih penikmat kuliner empal gentong tak bisa move on dan menjadi kenangan.

Dalam penyajiannya, tempat makan Empal Gentong juga memiliki rasa dan ciri khas tersendiri. Bahkan, dalam perkembangannya, warung empal gentong juga menambah varian baru. Namanya Empal Asem.

Di Cirebon, makanan empal gentong sangat mudah ditemui. Tidak sedikit pedagang empal berkeliling menggunakan gerobak.

Namun demikian, tidak semua penikmat kuliner empal tahu apa rahasia dibalik kenikmatan Empal Gentong khas Cirebon itu. Bahkan, hampir semua penikmat kuliner mungkin hanya mempehatikan bumbu dan paduan yang ada dalam Empal Gentong ini.

Pemilik warung Empal Gentong Mang Kojek Cirebon mengatakan, selain bumbu, rahasia utama dibalik kenikmatan kuliner khas Pantura Jawa Barat tersebut ada pada Gentong nya.

“Empal nya mah sama saja bentuknya seperti itu, tapi intinya bagaimana kondisi gentongnya,” ujar Mang Kojek, Selasa (30/1/2018) kepada TRAVELCUY.

Pemilik warung Empal Gentong Mang Kojek Cirebon (Travelcuy/Panji)

Semakin gosong atau tua umur gentong, semakin nikmat dan lezat rasa Empal Gentong yang disantap. Oleh karena itu, sebagian besar pedagang empal gentong lama memiliki Gentong yang usianya sudah tua.

Lalu bagaimana dengan maraknya pedagang empal gentong yang baru? Kojek mengaku, bagi pendatang baru Empal Gentong, biasanya memiliki cara tersendiri membuat gentong tersebut gosong dan terlihat tua.

Sebagian besar pedagang baru lebih dulu melakukan threatmen dengan membakar gentong nya sebelum memasukan kuah empal. Gentong dibakar hingga gosong menggunakan kayu.

Sembari dibakar, gentong diisi oleh air yang tercampur jantung pohon pisang hingga melekat dan terlihat menua. Setelah itu dikeringkan, pada bagian luar, gentong juga harus rajin dibalur pakai getah pisang.

Mang Kojek menjelaskan, threatment tersebut agar lapisan gentong yang terbuat dari tanah liat tersebut mengunci dan gentong terlihat padat. Sehingga mempengaruhi kenikmatan rasa Empal Gentong saat disantap.

“Terus saja sampai gentong terlihat gosong dan serat pada gentong mengunci sendiri,” kata dia.

Menurut dia, gentong baru tidak menjamin air dalam lapisan tanah liat itu kering. Membakar gentong hingga gosong juga membantu mengeluarkan kadar air yang tersisa.

Perlakuan Gentong pada makanan Empal Gentong juga tidak bisa sembarangan. Saat warung makan tutup, gentong tersebut harus dicuci bersih hingga tidak berbekas.

Dia mengatakan, perlakuan gentong pada Empal Gentong layaknya memperlakukan manusia. Apalagi Empal Gentong menjadi sumber penghasilan seseorang dalam berusaha.

“Gentong kan terbuat dari tanah liat dan manusia juga tercipta dari tanah dalam Islam. Jadi kita harus menghargai apa yang menjadi asal usul kita,” pungkasnya.

(Panji)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses