PANGANDARAN, TRAVELCUY.com: Ketua Hyaline Fishing Kabupaten Pangandaran, Dodi Budiana mengungkapkan bahwa di sungai Pangandaran hidup spesies ikan langka yakni Black Bass. Ikan yang menjadi favorit para Angler tersebut harus menjadi bagian dari nilai jual pariwisata Pangandaran.
Menurut dia, dalam rangka mendorong Pangandaran menjadi tujuan kunjungan wisata mendunia wisata mancing memiliki potensi besar. Karena, dengan hidupnya ikan langka maka ini bisa menarik para wisatawan yang hobi memancing domestik dan mancanegara.
“Tentu dengan komitmen lingkungan hidup biota laut harus dijaga serta melestarikan ikan Black Bass dengan cara merilisnya,” kata dia saat gelar diskusi dengan para Angler di kawasan wisata Pantai Karang Tirta Pangandaran, Sabtu (21/04/2018).
Dodi menambahkan Hyaline akan menggagas juga mendorong berkembangnya wisata mancing di Pangandaran. Dengan menjadi pelaku wisata, maka para Angler Hyaline ikut mempromosikan agar banyak wistawan berkunjung ke Pangandaran.
Hal senada disampaikan Pembina Forcasi Indonesia, Ahmadi. Ia mengatakan bahwa wisata mancing di Indonesia belum berkembang. Sehingga perlu adanya suatu terobosan yang mengembangkan wisata mancing.
“Thailand, Nepal, Malaysia Amazon juga ada lagi negara lainya wisata mancing itu menjadi salah satu daya tarik pariwisatanya,” terang dia.
Ahmadi menceritakan di negara Thailand untuk memancing saja haru membayar sekira Rp. 300 ribu, bahkan peraturanya sangat ketat. Seperti mengatur ukuran, jumlah dan waktu mengangkat ikanya.
“Setuju apabila ikan Black Bass ini terpelihara dan terjaga maka dijamin akan mendatangkan Angler di dunia. Karena ikan ini memiliki eksotik dan power yang luar biasa maka ikan ini banyak dicari oleh para Angler,” tuturnya.
Pramadiano
