Begini Cara Pemkab Garut Hadapi Persaingan Ekonomi Asean
wartapriangan.com, BERITA GARUT. Pemberlakuan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), sedikit banyak telah menimbulkan kekhawatiran bagi para pelaku usaha mikro yang ada di Kabupaten Garut. Mereka khawatir akan tersisihkan dengan kian ketatnya persaingan dalam dunia usaha dengan masuknya produk-produk luar.
Menyikapi kekhawatiran tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut berjanji untuk memberikan jaminan perlindungan bagi para pelaku usaha mikro. Jaminan pemerintah daerah ini bertujuan agar para pelaku usaha mikro mampu bersaing di tingkat Asean.
Sekretaris Daerah (Sekda), Kabupaten Garut, Iman Alirahman menyebutkan, kondisi apapun yang akan terjadi sebagai dampak dari perkembangan zaman, tentu tidak bisa dihindari. Demikian pula halnya dengan program MEA yang tidak lama lagi akan berlaku.
“Kita harus menerima dampak dari ketentuan diberlakukannya MEA. Para pelaku usaha mikro diharapkan tidak terlalu khawatir karena kita akan terus memberikan dukungan di antaranya dengan memberikan jaminan perlindungan,” ujar Iman kepada Warta Priangan, Senin (14/12).
Menurut Iman, dengan adanya jaminan dari Pemkab Garut, masyarakat ekonomi mikro ini diharapkan tidak akan tertekan dengan munculnya dampak dari masyarakat Asean. Para pelaku usaha mikro yang akan mendapat jaminan ini di antaranya para pengusaha kerajinan kulit dan olahan makanan.
Iman mengaku yakin produk yang selama ini menjadi andalan para pengusaha mikro di Garut kuliner dan kerajinan kulit tidak akan tergeser oleh produk lain dari luar. Apalagi semua itu sudah mempunyai kualitas baik dan dikenal di daerah lain di Indonesia termasuk juga di luar negeri.
Disamping kedua jenis usaha itu, tambah Iman, pemerintah daerah pun akan terus menggenjot sektor kepariwisataan. Dengan demikian diharapkan sektor ini mampu memberikan pendapatan lebih bagi masyarakat dan pemerintah bila kunjungan wisatanya meningkat.
“Sektor wisata harus di tata lebih baik lagi, agar lebih banyak lagi wisatawan yang datang ke Garut. Mudah-mudahan akan ada dampak positif bagi Garut sebagai daerah destinasi,” katanya.
Sementara itu, seorang pengusaha mikro di yang bergerak di bidang usaha kerupuk kulit, Jaelani (35), menjelaskan keunggulan dari makanan ringan khas Garut tersebut. Menurutnya, pasar untuk kerupuk kulit sangat menjanjikan karena memang banyak diminati.
“Lihat saja, setiap akhir pekan atau musim liburan, produk kerupuk kulit kita selalu diburu pengunjung baik domestik maupun luar negeri. Ini sebuah bukti kalau kerupuk kulit kita tidak akan mudah tergeser oleh produk lain,” ucapnya.
Jaelani mengaku tidak khawatir dengan diberlakukannya MEA apalagi sudah ada jaminan dari Pemkab Garut. Namun, Jaelani juga meminta Pemkab Garut benar-benar menjalankan kebijakan memberi jaminan perlindungan terhadap para pengusaha mikro seperti dirinya. Jika hal itu dilakukan secara benar, MEA tidak akan mematikan usaha para pengusaha mikro akan tetapi bisa menjadi angin segar. (Yayat/WP)