Geram! Warga di Garut Rusak Pipa Utama PDAM
wartapriangan.com, BERITA GARUT. Akibat kesal dan kecewa karena pendistribusian air ledeng (PDAM) tidak lancar, sejumlah warga naik pitam. Mereka merusak pipa utama saluran milik PDAM sehingga mengakibatkan kebocoran.Pengrusakan saluran utama pipa PDAM ini dampak dari kekesalan sebagian warga masyarakat Desa Rancabango Kecamatan Tarogong Kaler, yang merasa pihak PDAM tidak merespon atas gangguan aliran air PDAM yang sudah dialami berbulan-bulan.
Pendistribusian air PDAM ke rumah warga selama berbulan bulan tidak lancar, bahkan sering terhenti sama sekali. Kalaupun mengalir, air sangat kecil. Warga mengaku sudah berkali-kali melaporkan hal ini kepada pihak PDAM akan tetapi tak pernah direspon. Akhirnya kekesalan warga memuncak dan mereka menggali pipa saluran utama milik PDAM dan merusaknya hingga bocor.
“Sudah lama sekali pendistribusian air PDAM ke rumah kami tak lancar. Tidak hanya kecil, air bahkan seringkali tidak mengalir sehingga kami sangat direpotkan mengingat air merupakan kebutuhan yang sangat vital,” ujar Danu (57), salah seorang warga.
Kepala Desa Rancabango, Gurnadi, membenarkan adanya peristiwa pengrusakan pipa milik PDAM oleh warga di daerahnya. “Memang sudah cukup lama saluran air PDAM tidak lancar ke daerah kami ini. Bahkan kalau tidak salah hal itu terjadi sejak menjelang bulan puasa lalu. Air seringkali tidak mengalir dan kalaupun mengalir, sangat kecil,” kata Gurnadi, Selasa (5/1).
Menurut Gurnadi, amarah warga ini terjadi secara spontan akibat kekesalan yang sudah memuncak. Akibatnya, pipa saluran utama milik PDAM yang terletak di Kampung Nagrog, RW 2 sempat bocor. Namun tak lama kemudian pipa yang bocor langsung diperbaiki.
“Saat ini pipa yang bocor akibat dirusak warga sudah diperbaiki. Namun saluran air masih saja tidak lancar dan kecil,” terangnya.
Gangguan pendistribusian air PDAM tidak hanya terjadi di wilayah Kampung Nagrog RW 2 saja akan tetapi juga di wilayah lainnya di desa tersebut, termasuk sejumlah komplek perumahan. Bahkan kantor desa pun menggunakan air PDAM dan hingga saat ini pendistribusian airnya masih tidak lancar.
Sebagai Kepala Desa, pihaknya seringkali menerima pengaduan dan keluhan dari warga. Bukan hanya saluran air yang kecil dan sering terhenti, warga juga mengeluhkan pembayaran rekening PDAM yang dinilai selalu besar padahal airnya sedikit. Ini juga yang menjadi pemicu kemarahan warga terhadap pihak PDAM.
Gunardi pun mengaku terpaksa harus turun langsung untuk menjaga pipa yang dirusak tersebut saat dilakukan perbaikan. Bukan hanya aparat desa, pengamanan pun sampai melibatkan petugas kepolisian.
Gunardi berharap agar pihak PDAM memperhatikan keluhan masyarakat. “Jika pada musim kemarau, mungkin masih bisa difahami kalau pasokan air seringkali mengalami gangguan. Namun pada musim hujan seperti sekarang ini, seharusnya pasokan air PDAM lancar,” ungkapnya.
Menanggapi adanya aksi pengrusakan pipa saluran air milik PDAM di Desa Rancabango disesalkan Direktur PDAM Tirta Intan Garut, Doni Suryadi. Hal ini menurutnya berpengaruh terhadap kelancaran penyaluran air bukan hanya bagi para pelanggan di kawasan Rancabango akan tetapi juga di daerah lainnya.
“Akibat adanya pengrusakan pipa di daerah Rancabango itu, kelancaran pasokan air ke daerah lain pun jadi terganggu. Ini tentu sangat kami sesalkan,” komentar Doni.
Ditegaskan Direktur PDAM, kasus perusakan pipa utama milik PDAM tersebut sudah dilaporkan secara resmi ke pihak Kepolisian Garut. “Dalam hal ini kami hanya bertindak sebagai operator pipa untuk melayani masyarakat. Sedangkan pipa yang dirusak itu merupakan aset negara yang harus dijaga sehingga polisi juga harus ikut mengamankannya,” tegas Doni. (Yatyat R/WP)