Begini Gambaran Rencana Kawasan Strategis Kabupaten Garut
wartapriangan.com, BERITA GARUT. Masuknya Kecamatan Selaawi di Sentra Pemerintah Kabupaten Garut sebagai daerah industri, ternyata masih ada yang menolak. Karena beberapa tokoh di Limbangan menolak rencana Pemkab Garut menjadikan Selaawi yang memiliki predikat Kecamatan Tertinggal menjadi daerah industri. Namun, kini Pemkab Garut sudah merancang kecamatan tertinggal ini akan dijadikan wilayah KSK (Kawasan Strategi Kabupaten) Garut.
Rasa optimis saat ini dirasakan pemerintahan dan masyarakat Kecamatan Selaawi, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Salah seorang Pejabat eselon 2 di Pemkab Garut, Kuswendi, mengatakan keberatan jika wilayah Kecamatan Selaawi yang berdekatan dengan Kecamatan Limbangan dijadikan daerah strategi industri. Sebab menurut Kuswendi, pengembangan industri tersebut akan mendatangkan berbagai dampak negatif.
Menurutnya, limbah industri serta hal-hal lain yang pasti akan merugikan kalangan masyarakat di wilayahnya. Namun lanjut Kuswendi, jika pemerintah membangun kawasan Selaawi demi kepentingan masyarakat banyak, dirinya mengatakan setuju.
Lain dengan Kuswendi, Camat Selaawi, Ridwan Efendi mengatakan, masuknya Kecamatan Selaawi ke dalam Kawasan Strategis Kabupaten, ini ditandai dengan rencana pengembangan lahan industri di tiga desa. Tiga desa itu adalah Desa Selaawi, Desa Cirapuhan, dan Desa Mekarsari. Sedangkan empat desa yang lain, akan dijadikan desa penyangga, yaitu didesain sebagai kawasan desa wisata.
Rencana besar tersebut menurut Ridwan merupakan bagian dari program pemerintah di tahun 2016. Saat ini menurut Camat Selaawi, untuk menunjang program tersebut,berbagai program pembangunan infrarstruktur pun terus digenjot, diantaranya, pembuatan jalan terobosan Selaawi–Malangbong, perbaikan jalan lintas Limbangan–Cibugel, Kabupaten Sumedang, serta pembangunan jalan Tol Cigatas yang melewati wilayah Selaawi.
“Kami akan menerapkan sistem hulu-hilir, yaitu suatu proses dimana tiga desa yang akan dijadikan kawasan industri disokong oleh empat desa lainnya. Salah satu bentuk sistem tersebut ialah empat desa non industri di Kecamatan Selaawi akan dibuat menjadi kawasan destinasi wisata bambu dengan luas mencapai 20 hektare,” ucap Ridwan.
Kedepannya kawasan ini diharapkan akan bisa mensuplai kebutuhan industri bambu di Desa Mekarsari. Sementara dikatakan Camat Selaawi , jenis industri yang akan dibangun di wilayah kecamatan Selaawi ini diantaranya meliputi industri yang berskala lokal, regional hingga internasional ak ubahnya seperti di kota-kota besar.
Adapun alasan pemerintah untuk menjadikan Kecamatan Selaawi sebagai kecamatan industri diantaranya, Selaawi mempunyai potensi lahan yang memadai, selain itu tata ruang dan pemerataan pun menjadi salah satu faktor penunjangnya.
Lebih jauh diungkapkannya, apabila program itu bisa diwujudkan, maka banyak dampak positif yang akan dirasakan oleh warga Selaawi dan sekitarnya. Yng paling utama bisa dirasakan masyarakat langsung adalah, mengurangi tenaga pengangguran, menciptakan lapangan kerjayangsangat banyak srta bisa menstabilkan roda perekonomian masyarakatnya sendiri.
Tepisah, Kepala Desa Cirapuhan, Nandang Supendi yang desanya termasuk dalam perencanaan desa industri, sangat mendukung dengan rencana digulirkannya program pemerintah tersebut. Nandang berharap agar warga Kecamatan Selaawi, khususnya warga Desa Cirapuhan, bisa bangkit menjadi masyarakat yang sejahtera. (Yayat Ruhiyat/WP)