Ini Cerita Kepala Dusun Tempat Terduga ISIS di Ciamis Ditangkap
wartapriangan.com, BERITA CIAMIS. Warga Dusun Bantar, Desa Sukaraja, Kecamatan Sindangkasih, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat digemparkan oleh penggerebegan AS di rumah mertuanya. AS diduga ikut dalam jaringan organisasi radikal Islamic State Iraq and Syria (ISIS). Namun sayang, terduga isis di Ciamis itu tidak sedang berada di tempat.
AS berasal dari Indramayu. Pada bulan Oktober 2015, ia dan istri beserta anaknya berkunjung ke rumah mertuanya di Dusun Bantar RT 21 RW 06 Desa Sukaraja. Kecamatan Sindangkasih. Sejak saat itulah warga mencurigai AS tergabung dalam kelompok ISIS.
“Sekitar empat hari setelah ia datang ke sini saya berkunjung ke dia untuk memastikan apakah dia sudah pindah atau masih warga Indramayu. Ternyata di tembok ruang tamunya itu ada bendera hitam dengan lafadz Lailahailallah,” jelas Kepala Dusun Bantar, A. Saefulloh, Sabtu (23/01) siang di rumahnya.
Ia yang mengetahui itu merupakan bendera ISIS langsung bertanya pada AS tentang alasannya memasang bendera ISIS. “Dia menjawab hanya partisan aja,” ucap A. Saefulloh.
Setelah kejadian itu ia langsung berkoordinasi dengan tokoh agama dan tokoh masyarakat setempat. “Kami pasang mata-mata takut ada kegiatan-kegiatan yang menyimpang,” jelasnya.
Di dusunnya, AS bertani dan membuka jasa pengeboran sumur. Semakin timbul riak di masyarakat setelah ada warga dusunnya yang melihat bendera ISIS terpasang di ruang tamu.
“Warga saya mau nyuruh AS untuk bor sumur. Ia melihat ada bendera ISIS di ruang tamunya. Dari sanalah, warga semakin ramai membicarakan AS dan ISISnya,” jelas A. Saefulloh.
Hal yang membuat AS dicurigai adalah pakaiannya yang sering memakai baju mirip pangsi berwarna hitam. Panjang celananya sekitar sepuluh senti di bawah lutut. serta pakai iket sorban berwarna hitam di kepalanya. “Anaknya yang kecil juga sering memakai baju hitam bertulisan Golput di punggungnya,” ungkap A. Saefulloh. (Rizal Nurdiana/WP)