Kisah Hikmah: Nyawa Perempuan di Ciamis Ini Terancam Berkali-Kali
Setelah melalui banyak sekali kondisi kritis, hari ini Neng Ayu harus jadi manusia tanpa tulang rusuk. Tumor ganas menggerogotinya hanya dalam waktu dua bulan saja.
“Ya, habis, sekarang tinggal selaput,” terang Ayu.
Dokter yang biasa menangani Neng Ayu beberapa kali meminta chemo ulang. Namun kali ini, tawaran itu ditolak. Neng Ayu dan keluarganya faham benar, resiko chemo kali ini akan jauh lebih berbahaya ketimbang 12 kali chemo sebelumnya.
“Chemo lagi lah. Apa lagi yang harus dirisaukan, sekolah udah, kuliah udah, nikah udah, punya momongan udah,” begitu saran dokter, seperti ditirukan Neng Ayu.
Ya, tak sedikit pihak yang cenderung memosisikan pilihan Neng Ayu untuk menyerah. Bahkan ayah dan ibunya pun sempat berada di posisi itu. Tapi sebaliknya dengan Neng Ayu. Ia berhitung, kalau di-chemo lagi, resikonya sangat besar. Sangat mungkin ia tak bisa bertahan, dan harus meninggalkan buah hatinya hidup tanpa ibu.
“Saya sedang lawan dengan pengobatan alternatif. Saya ingin bersama anak saya, saya ingin menemani dia tumbuh. Saya tidak akan pernah berfikir untuk menyerah. Sekuat apapun rasa sakit ini, saya akan terima,” terang Ayu, seraya membelai kepala Khalila, buah hatinya yang selalu berada di sisinya.
Dalam kondisi seperti ini, memangnya Neng Ayu masih punya cita-cita yang ingin digapai?
“Ada dong, masa nggak. Insya Alloh saya panjang umur, saya akan temani anak saya besar. Hmm… kalau cita-cita sih, ingin jadi anggota dewan, saya mau konsentrasi untuk pembangunan pelayanan kesehatan, saya banyak sekali pengalaman berharga terkait layanan kesehatan,” pungkas Neng Ayu.
inspiratif !!!