Kapolsek di Tasikmalaya Ini Rajin Blusukan
wartapriangan.com, BERITA TASIKMALAYA. Dalam rangka mengantisipasi tindak kejahatan di Kota Tasikmalaya, khususnya di wilayah Kepolisian Sektor Mangkubumi, Kapolsek Mangkubumi Polres Tasikmalaya Kota, Iptu Suyitno melakukan langkah inovasi berupa blusukan di sejumlah daerah. Saat dimintai keterangan, Suyitno menuturkan, blusukan yang dilakukan sebagai bukti bahwa polisi berusaha menjadi teman masyarakat.
Menurut Kapolsek, dengan adanya kegiatan ini masyarakat tidak akan sungkan mengeluarkan keluh kesahnya terkait persoalan keamanan dan ketertiban di wilayahnya. Dan polisi menjadi tahu secara persis bagaimana situasi yang ada agar langsung dapat diantisipasi jika terjadi hal tidak diinginkan.
Blusukan itu, kata dia, sudah berlangsung cukup lama dan dilakukan di berbagai lokasi, seperti Terminal dan Pasar Cikurubuk. Tidak hanya mengajak aparat Kelurahan, RT, RW diajak berdialog, tapi juga meminta keterangan dari sejumlah tukang becak, pedagang, dan pengunjung pasar.
“Sebagai seorang kapolsek, sudah sepantasnya juga saya melakukan tugas pembinaan masyarakat yang meliputi kegiatan penyuluhan dan pembinaan tentang pengamanan swakarsa untuk meningkatkan kesadaran dan ketaatan masyarakat terhadap hukum dan peraturan,” terangnya.
Sementara itu, blusukan itu mendapat apresiasi yang sangat baik dari warga masyarakat. Neni mislanya, Ketua RT01 Kampung Peundey, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasilmalaya. Ia mengatakan sangat senang dan aman. ”Kalau ada apa-apa tinggal kontek langsung para anggota polisi datang le lokasi dan saya liat kapolsek sendiri suka lanhsung datang ke sini dia selalu menanyakan kondisi keamanan kampung,” ujarnya Jumat (19/2).
Di tempat yang berbeda Kabag Ops Polres Tasikmalaya Kota, Kompol Rocki Lesmana mengatakan yang terpenting, blusukan yang dilakukan sejalan dengan tekad reformasi Polri. “Reformasi Polri meliputi tiga aspek, yakni reformasi aspek instrumental seperti perbaikan sarana dan prasarana, reformasi aspek struktural dan reformasi pada aspek kultural. Blusukan itu termasuk dalam reformasi kultural, agar kapolsek dan jajarannya lebih dekat dengan masyarakat dan bisa dirasakan keberadaannya”. (Andri/WP)