Pergerakan Tanah di Garut Rusak Ratusan Rumah
wartapriangan.com, BERITA GARUT. Tercatat 128 rumah rusak akibat bencana pergerakan tanah melanda Desa Sindangsari, Kecamatan Cisompet, Kabupaten Garut, Sabtu (20/2).
“Sampai sekarang setidaknya ada 128 rumah yang mengalami rusak sedang dan berat akibat pergerakan tanah yang sudah terjadi kemarin (Jumat),” kata Komandan Koramil Cisompet, Samud yang meninjau langsung lokasi bencana bersama anggotanya, siang kemarin .
Samud mengaku, pergerakan tanah sudah dirasakan warga di Dusun Ciawi dan Dusun Lengkong,sejak Jumat (19/2) malam.
Menurut dia rumah yang berada di titik bencana pergerakan tanah diperkirakan sebanyak 243 rumah. “Pergerakan tanah itu membuat sawah dan jalan terjadi rekahan, tembok rumah retak, dan terjadi pergeseran,” katanya.
Dia menyebutkan hasil peninjauan rekahan tanah sekitar 10 centimeter, bahkan ada tanah yang amblas membuat rumah bergeser.
Bencana di kawasan pegunungan itu, lanjut dia, terjadi setelah hujan deras mengguyur daerah tersebut setiap hari. “Kontur tanah di pegunungan dan kondisi tanah yang labil menyebabkan terjadinya pergerakan tanah meluas,” katanya.
Sementara warga yang rumahnya rusak diungsikan ke rumah tetangga dan saudara untuk menghindari bahaya dari bencana.
Sedangkan warga yang rumahnya tidak rusak di kawasan pergerakan tanah itu masih bertahan di rumahnya masing-masing. “Masih ada warga yang bertahan, tapi tetap kami imbau untuk selalu waspada dari ancaman bahaya bencana,” katanya.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut menegaskan tidak ada suara ledakan saat terjadi bencana pergerakan tanah. “Hanya bunyi seperti gemuruh dan bunyi retakan tanah dan tembok saja, tidak ada ledakan,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Garut Dadi Djakaria.
Bencana pergerakan tanah itu, kata Dadi, disebabkan hujan deras mengguyur kawasan tersebut. “Akibat hujan, ditambah lagi topografi wilayah pegunungan dan berbukit membuat daerah tersebut rawan bencana pergerakan tanah,” katanya.
Dia menyampaikan bencana tersebut membuat rekahan tanah di beberapa tempat seperti pesawahan, jalan dan bangunan rumah warga.
Petugas BPBD, lanjut dia, telah mengimbau warga yang berada di kawasan rawan pergerakan tanah untuk mengungsi sebagai antisipasi dampak dari bahaya bencana tersebut. “Sebagian warga ada yang mengungsi ke rumah kerabat, ada juga di tenda-tenda pengungsian yang disiapkan BPBD,” katanya.
Sumber: beritajawabarat.net