Penemuan Bayi di Garut, Kali Ini dalam Kardus di Dekat Bak Sampah
Dari rumah Yanto, bayi malang itu kemudian dibawa ke rumah Nenden Nuraeni, bidan yang juga merupakan warga komplek tersebut. Sesampainya di rumah Nenden, tubuh bayi berjenis kelamin laki-laki itu langsung dibersihkan dari kotoran yang menempel. Setelah bersih, sang bayi langsung dimasukan ke dalam inkubator.
Menurut Nenden, bayi tersebut diperkirakan baru berumur dua hari. Beruntung, bayi ditemukan masih dalam kondisi hidup bahkan sehat. Karena ari-ari yang menempel pada tubuh bayi tersebut sudah kering, Nenden pun langsung memotongnya.
“Tadi tubuh bayi itu langsung kita bersihkan dulu karena terdapat kotoran yang sudah mengering. Plasenta yang masih menempel di tubuhnya pun sudah mengeluarkan bau tak sedap,” kata Nenden.
Sebelum dibuang, tutur Nenden, diperkirakan tubuh bayi ini sempat dibersihakan dulu oleh ibunya. Hal ini terlihat dari tubuh bayi yang sudah bersih dari darah persalinan.
Ketua Bidang Advokasi Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Garut, Nitta K. Wijaya, menuturkan lokasi pembuangan bayi tak jauh dari sekretariat P2TP2A yang juga berada di komplek yang sama. Diakui Nitta, pihaknya langsung berkoordinasi dengan kepolisian untuk segera mencari keberadaan orangtua bayi itu.
“Tadi sudah saya kontak polisi dan saat ini mereka sedang dalam perjalanan menuju ke sini. Kami minta polisi untuk mengusut dan mencari keberadaan orangtua bayi ini dan memprosesnya sesuai hukum yang berlaku,” komentar Nitta.
Nitta mengaku sangat menyesalkan perbuatan orangtua bayi yang telah tega membuang anaknya sendiri. Dia menduga kelahiran bayi ini di luar keinginan orangtuanya sehingga tak lama setelah lahir bayi pun langsung dibuang.
Demi keselamatan bayi tersebut, tambah Nitta, untuk sementara dititipkan di bidan. Melihat kondisinya, saat ini bayi memang dalam keadaan sehat akan tetapi bidan masih terus memeriksa dan merawatnya. (Yayat Ruhiyat/WP)