Awas! Jalur Ciamis-Banjar Rawan Longsor
wartapriangan.com, BERITA CIAMIS. Pengguna jalan patut waspada jika melintas di Jalan Raya Ciamis-Banjar, tepatnya di kawasan Tanjakan Cibeka, Desa Karangkamulyan, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis. Pasalnya di jalur tersebut rawan terjadi longsor.
Terbukti pada Sabtu (13/03) yang lalu, salah satu titik di jalur ini mengalami longsor. Material longsor hingga kini belum dibereskan. Akibat bencana ini, material longsoran menutupi saluran drainase yang ada di daerah tersebut.
Jalur di Tanjakan Cibeka ini memang memiliki kerawanan tinggi bencana longsor. Jalur ini dikelilingi tebing dengan kemiringan yang tajam. “Hampir di setiap musim hujan, bencana tanah longsor selalu terjadi,” terang salah seorang warga setempat, Endang pada Warta Priangan, Rabu (16/03).
Lantaran rawan bencana longsor, Endang mengimbau agar pengguna jalan lebih berhati-hati jika sedang melintas di jalur ini, khususnya saat hujan mengguyur. Kejadian longsor kemarin lanjut Endang, hingga kini belum bisa diatasi bahkan pihak terkait hingga kini belum melakukan evakuasi material longsor. “Saya menghimbau kepada para pengguna jalan untuk selalu waspada karena ada beberapa titik lainnya yang juga rawan terjadi longsor,” ungkapnya.
Hal senada juga diungkapkan Apeh, tokoh masyarakat desa setempat, di Tanjakan Cibeka ini para pengguna jalan yang melintas perlu waspada.. Menurutnya, di jalur ini kerap terjadi longsor hingga kecelakaan lalu lintas. “Posisi jalur yang menanjak tajam juga menjadi penyebab seringnya terjadi kecelakaan,” tandasnya
Menurutnya, kondisi jalan dan alam kerap kali menjadi penyebab kecelakaan lalu lintas. Jika musim penghujan kata dia, jalur ini juga licin.
“Selain kendaraan yang sehat, skill pengemudi juga menjadi penting. Jangan sampai melintas di jalur ini bagi pemula. Karena memang medannya sulit,” lanjutnya.
Apeh berharap, pemerintah segera melakukan peninggian tebing di sepanjang jalur ini, sehingga para pengendara yang melintas disaat hujan deras turun akan merasa nyaman dan tidak takut terjadi tanah longsor. (Baehaki/WP).