Pasangan Suami Istri di Garut Ini Diintai Aparat Sejak Lama
wartapriangan.com, BERITA GARUT. Gerak gerik pasangan suami DW dan NK sudah lama dipantau Jajaran Korem 062 TN Garut. Hal itu setelah pihak Korem mendapat laporan bahwa pasangan suami istri tersebut diduga terlibat jaringan ISIS. Bahkan Jajaran Korem 062 Tarumanagara sudah mendapat laporan terkait dugaan keterlibatan pasangan suami isteri tersebut sejak sekitar dua bulan terakhir. Selama itu pula gerak-gerik keluarga DW di Garut sudah dipantau petugas.
Menurut Kepala Staff Korem 062/Tarumanagara, Letnan Kolonel Kavaleri Sugeng Waskito Aji, sejak mendapat laporan terkait dugaan keterlibatan DW dan keluarganya dengan kelompok radikal ISIS, pihaknya secara intens terus melakukan pemantauan. Hal ini jauh sebelum isteri DW, yaitu NK bersama ketiga anaknya diamankan tim Densus 88 di Bandara Soekarno-Hatta, Minggu (13/3) kemarin.
“Gerak-gerik keluarga NK sudah lama kami pantau pasca kami mendapat laporan terkait dugaan keterlibatan mereka dengan ISIS. Pemantauan kami lakukan baik di Bandung maupun Garut di mana keluarga DW tinggal,” ujar Sugeng.
Diungkapkan Sugeng, sejak awal pihaknya sudah menduga adanya keterlibatan NK bersama suaminya DW dengan ISIS. Hal ini berdasarkan hasil penelusuran petugas intel Korem di lapangan dalam waktu cukup lama. Oleh karena itu, Korem langsung menurunkan tim khusus untuk melakukan pemantauan khusus terhadap NK.
Terkait kemungkinan adanya keterlibatan keluarga lainnya, menurut Sugeng hal itu belum bisa dipastikan. Namun berdasarkan hasil pemantauan atau penyelidikan sementara di lapangan, hingga saat ini belum ada yang mengarah ke arah itu.
“Sejauh ini kami belum menemukan indikasi adanya keterlibatan orang lain di luar DW dan NK dalam hubungan dengan ISIS. Mudah-mudahan saja tidak ada lagi warga Garut yang terlibat atau punya keterkaitan dengan ISIS,” kata Sugeng.
Namun demikian, sebagai langkah antisipasi, tutur Sugeng, pihaknya terus melakukan pemantauan di seluruh wilayah Priangan Timur termasuk Garut. Adapun langkah yang dilakukan Korem 062 Tarumanaga dalam menghadapi hal tersebut di antaranya menurunkan tim dari anggota Bina Mental (Bintal) ke sejumlah wilayah. Para anggota memberikan himbauan kepada masyarakat agar tidak terpengaruh bujuk rayu ajaran yang bertolak belakang dengan agama walau diiming-imingi dari sisi ekonomi.
Sugeng menerangkan, dalam proses perekrutannya, mereka memang jarang mengiming-imingi warga dengan hal-hal yang bersifat ekonomi, seperti gaji yang besar atau yang lainnya. Selama ini perekrutan lebih dengan iming-iming jaminan surga dengan konsep jihad versi mereka. Sedangkan yang menjadi sasarannya adalah mereka yang pemahaman agamnya kurang atau rendah, serta penganut faham radikalisme.
Masih menurut Sugeng, hingga saat ini pihaknya terus melakukan pemetaan potensi masyarakat yang rawan disusupi aliran tersebut sebagai langkah antisipasi. Pola penyebaran ajaran yang tertutup membuat pihaknya harus berupaya ekstra sebagai cara untuk mendeteksi dini dan melaporkan kepada satuan atas. (Yayat Ruhiyat/WP)