Ciamis Tertular Flu Burung, Petugas Lakukan Vaksin
wartapriangan.com, BERITA CIAMIS. Sebagai sentral pemasok ayam terbesar di Jabodetabek, sudah seharusnya Kabupaten Ciamis mengoptimalkan fungsi kinerja dalam melaksanakan tugas pengawasan pada kesehatan unggas. Namun kondisi ini terkendala pada tenaga ahli dalam bidang kesehatan hewan di Ciamis yang sangat kurang.
“Ya memang kita memaksimalkan tenaga yang ada. Dalam melaksanakan vaksinasi terhadap hewan unggas. Kali ini pun banyak tenaga administrasi ikut serta dalam melaksanakan desinfeksi,” ungkap Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Ikan dan Kesehatan feteriner masyarakat, Dinas Peternakan dan Perikana Kabupaten Ciamis, drh Nugraha Wati atau kerap disapa dr Reti, pada Warta Priangan usai melaksanakan vaksinasi di Lakbok, Senin (29/03).
dr Reti mengakui bahwa Kabupaten Ciamis masih kekurangan dokter hewan. Sehingga dalam upaya melaksanakan tugas pengawasan kesehatan hewan masih belum dapat maksimal. Meskipun tenaga kesehatan hewan kurang, namun pelaksanaan Vaksinasi Flu Burung di Kabupaten Ciamis dapat terlaksana.
“Sebanyak 25 juta populasi unggas di Kabupaten Ciamis ditangani hanya 5 tenaga medis. Namun ini tidak mengurangi semangat kami dalam melaksanakan pekerjaan untuk mengawasi kesehatan hewan,” kata dia.
Saat disinggung terkait dengan potensi terjangkitnya virus flu burung di Kabupaten Ciamis, dr Reti menerangkan bahwa sejauh ini Ciamis tidak positif namun masih disebut daerah tertular. Ia pun menerangkan ini hampir semua pengusaha unggas di Ciamis sudah memiliki standarisasi atau pun punya tenaga medis sendiri. Sehingga target Vaksinasi tahun 2016 terfokus pada peternak unggas masyarakat yang cara perawatannya masih mengandalkan tradisional.
“Sedikitnya 20% dari populasi unggas di Kabupaten Ciamis yang dikelola mandiri oleh masyarakat. Tahun ini ada lima daerah yang kita laksanakan Vaksinasi Flu Burung di antaranya, Ciharalang, Sindangrasa, Kertahayu, Pamarican, Kelapa Sawit (Lakbok). Daerah tersebut menjadi perhatian khusus bagi kami karena banyak peternak unggas yang dikelola secara mandiri,” bebernya.
Ke depan lanjut dr Reti, Pemerintah Kabupaten Ciamis akan melaksanakan pelatihan khusus kepada masyarakat bagaimana cara mengelola serta menjaga kesehatan unggas.
“Ciamis sempat positif flu burung pada tahun 2013 lalu, ini pun menjadi perhatian khusus bagi kami untuk menambah wawasan tehadap masyarakat yang beternak unggas. Ke depan Ciamis akan naik statusnya menjadi bebas flu burung dari daerah tertular,” pungkasnya. (Sarif Hidayat/WP)