Bank BRI Ciamis Dirampok, Mabes Polri Turun Tangan

48

wartapriangan.com, BERITA CIAMIS. Pelaku perampokan di bank BRI Unit Cijantung, Kabupaten Ciamis, Jum’at (08/04) kemarin, masih misterius. Kepolisian Resor (Polres) Ciamis belum dapat memerlihatkan tanda-tanda identitas pelaku. Akhirnya, satuan dari Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Polri) harus ikut turun tangan, dengan harapan para pelaku dapat dengan cepat ditemukan.

Kapolres Ciamis melalui Kepala Satuan (Kasat) Reskrim Polres Ciamis, IPTU Roland Olaf Ferdinan, mengatakan, saat ini pihaknya sudah membentuk Tim Gabungan yang terdiri dari beberapa Opsnal. Ditugaskan untuk memburu dan mengejar para pelaku perampokan tersebut.

“Kami juga sudah berkoordinasi dengan satuan atas baik itu dengan Polda Jabar (Kepolisian Daerah Jawa Barat) maupun dari Mabes (Markas Besar) Polri,” ujarnya, saat diwawancarai Warta Priangan, Sabtu (09/04), di kantornya.

Menurut Roland, peristiwa perampokan bank BRI Unit Cijantung merupakan insiden berskala nasional. Sehingga, lanjut dia, pihak Polres Ciamis meminta bantuan dari Polda Jabar serta dari Polri. “Satuan atas (Polda & Polri) saat ini sudah turun untuk mem-backup kami semuanya untuk mencari dan menemukan para pelaku,” tuturnya.

“Sejauh ini kami masih melakukan penyelidikan, untuk sementara belum ada perubahan. Hasil temuan kemarin, masih memeriksa saksi-saksi sekaligus korban yang disekap, dipukul, serta ditodong dengan senjata api,” imbuh Roland.

Kasat Reskrim Polres Ciamis, IPTU Roland Olaf Ferdinan. (foto: tantan/wp)
Kasat Reskrim Polres Ciamis, IPTU Roland Olaf Ferdinan. (foto: tantan/wp)

Dijelaskannya, di bank BRI Unit Cijantung terdapat CCTV (closed circuit television) yang mungkin dapat memberikan keterangan lebih jelas tentang pelaku perampokan.

“Kami akan mencoba untuk mengkoordinasi kembali dengan Tim Indentifikasi Polda Jabar maupun Tim Identifikasi dari kita, serta Tim Forensik Mabes Polri untuk mencoba mencari tahu gambaran CCTV yang ada di daerah tersebut,” tuturnya.

Dalam melancarkan aksinya, lanjut Roland, para pelaku membutuhkan waktu 5-10 menit. Padahal, mereka bisa beraksi dengan waktu yang lebih cepat dari itu.

“Tetapi karena mereka terkesan menunggu ada berangkas yang harus dibuka oleh Kepala Unit bank BRI. Karena pada saat itu kepala unit sedang tidak berada di lokasi,” imbuhnya

Ia menambahkan, Kepala Unit bank BRI Unit Cijantung yang tidak berada di tempat mempersulit aksi para perampok untuk membongkar brankas. Mereka menunggu orang yang dapat membuka berangkas tersebut.

“Dikarenakan Kepala Unit tidak berada di tempat, berangkas tersebut tidak bisa dibuka oleh para pelaku, jadi kerugiannya tidak begitu besar,” pungkas Roland. (Tantan/WP)

Berita lainnya

Beri komentar

Your email address will not be published.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses