Tebar Polusi, Pabrik Kayu di Ciamis Ini Digeruduk Warga

287

wartapriangan.com, BERITA CIAMIS. Perwakilan warga Desa Bajongmengger mendatanggi Pabrik PT. KBN Indonesia. Mereka datang karena polusi dari pabrik tersebut dianggap sudah menganngu masyarakat.

“Keluhan yang saya sampaikan saat ini mengenai kebisingan mesin, debu, dan serbuk kayu. Warga merasa terganggu atas maslah tersebut sudah terjadi selama berdiri pabrik ini,” kata salah seorang warga Dusun Cimengger, Eri (58), seusai menemui pihak Manajemen PT. KBN Indonesia, Senin (11/4).

Dampak dari polusi serta gangguan suara pabrik kayu tersebut dapat dirasakan oleh dua dusun, yaitu, Dusun Cimengger dan Dusun Sukasenang Desa Bojongmengger Kecamatan Cijeungjing, Ciamis.

Masalah ini sudah sangat mengganggu sekali terutama dalam kesehatan. Kalau dibiarkan dikhawatikan warga terjangkit penyakit ISPA atau gangguan saluran pernafasan.

foto: tantan/wp
foto: tantan/wp

Warga meminta masalah ini harus segera dapat teratasi, dulu juga pernah diperbaiki oleh pihak pabrik. Namun suara bising mesin itu kembali terdengar.

Kepala Dusun Sukasenang, Ria Priana (47), membenarkan hal tersebut, dua dusun yang berada di Desa Bojongmengger merasa terganggu polusi dari pabrik tersebut.

Masyarakat meminta dari tingkat kebisingan itu dapat diminimalisir. Selain itu masalah debu, asap juga bisa segera diatasi.

Pertemuan ini sudah dua kali dilaksanakan, pertama di balai Desa Bojongmengger dan yang terakhir sekarang ini.

Terpisah Operasional Manager PT. KBN Indonesia, Dian Suryanegara, mengatakan semua pihak menyikapi permasalahan tersebut supaya objektif, tentunya harus di cek ke lapangan.

“Tentang masalah kebisingan, begitu ada keluhan dari warga kami langsung ke lapangan untuk pembuktian masalah itu dalam artian kita bersama-sama mencari solusi yang terbaik apa yang harus kita lakukan,” ungkapnya.

“Allhamdullilah warga yang berada di sekitar sini sudah memberikan masukan positif dan tindakan selanjutnya pun memang saran mereka dan tenaga ahli yang kita pakai, dalam artian itu tentu antisipasinya adalah apa yang telah tenaga ahli sarankan kita akan upayakan,” lanjutnya.

Kebisingan terjadi pada saat tengah malam ataupun dini hari. Kebisingan timbul diakibatkan kipas blower. “Sebetulnya yang saya lihat itu adalah kebisingan yang terjadi antara gesekan atap dengan tarikan angin atap,” jelas Dian.

“Menurut tenaga ahli yang kita panggil kemarin dari Bandung kipasnya itu perlu di-balance ulang, semua mesin yang berada di sini di luar mesin import semunya itu mesin lokal buatan dalam negeri,” paparnya. (Tantan Mulyana/WP)

Berita lainnya

Beri komentar

Your email address will not be published.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses