Ratusan Massa GMBI Serbu Alun-Alun Ciamis
wartapriangan.com, BERITA CIAMIS. Ratusan massa yang tergabung dalam Lembaga Swadaya Masyarakat Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (LSM GMBI) siang tadi, Kamis (28/04) menggelar aksi di Aluh-Alun Ciamis. Di pusat kota tersebut massa GMBI Ciamis melakukan imbar bebas dan orasi.
Tak kurang dari 100 massa LSM GMBI bergerak dari sekretariatnyadi daerah Banagara ke lokasi aksi. Mereka konvoi dengan menggunakan roda dua dan empat.
Menurut Ketua LSM GMBI Distik Ciamis, aksi ini digelar atas kepedulian GMBI terhadap berbagai permasalahan yang dihadapi Ciamis. Setidaknya ada tiga isu yang disoroti oleh GMBI yaitu retribusi dan pajak daerah, penanggulangan kemiskinan serta aset daerah.
Meunurut Epi, GMBI menilai terdapat kebocoran dalam retribusi dan pajak daerah. Selama ini, potensi pajak dan retribusi belum bisa dikolola secara maksimal menjadi sumber pendapatan asli daerah.
Selain itu, masih menurut Epi, program penanggulangan kemiskinan yang digulirkan Pemerintah Daerah Kabupaten Ciamis belum opimal.
Menyikapi hal tersebut, Sekretaris Daerah Kabupaten Ciamis, H. Herdiat saat menerima perwakilan GMBI di Pendopo Ciamis mengatakan, pendapatan Ciamis dari sektor pajak daerah dari tahun ke tahun meningkat cukup signifikan. “Peningkatanya untuk tahun ini kita mempunyai targat PAD sekarang ini Rp. 180 milyar. Secara global bisa dilihat di buku APBD. Di situ ada pajak restotan dll, sudah cukup jelas tahun sebelumnya Rp. 155 milyar tiap tahun kita meningkat sesuai potensi yang kita miliki,” jelasnya.
“Penanggulangan kemiskinan termasuk kesehatan, pendidikan kita sudah melebihi yang ditargetkan pemerintah pusat. Pemerintah Pusat mengharuskan bahwa APBD minimal 20% untuk pendidikan tapi saat ini kita sudah menganggarkan di APBD 42%. Di sektor kesehatan pemerintah mengharuskan 10 % minimal dari APBD, di APBD kita sudah mencapai 12%,” lanjutnya.
Dalam kesempatan yang sama, Bupati Ciamis, H. Iing Syam Arifin menjelaskan, khusus program penanggulangan kemiskinan Kabupaten Ciamis telah memilki terobosan baru yaitu Layanan Terpadu Penanggulangan Kemiskinan Dearah (LTPKD). Bupati menilai, program tersebut baru bergulir satu tahun jadi masih terus dievaluasi agar semakin optimal.
“Penangulangan kemiskinan baru bergulir satu tahun, ini bahan bagi kami untuk mengevaluasi. Di bidang kesehatan kami sudah berusaha membangun puskesmas rawat inap sebanyak 19, artinya masyarakat yang jauh di desa bisa ditangani oleh puskesmas itu baru satu tahun saya kerja. Ke depan isnyaAlloh akan ditingkatkan lagi,” kata H. Iing. (Dena A. Kurnia/WP)