DPRD Ciamis Didemo Ratusan Massa GMBI

30

wartapriangan.com, BERITA CIAMIS. Ratusan massa yang tergabung dalam Lembaga Swadaya Masyarakat Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (LSM GMBI) menggelar aksi ke Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Ciamis, Selasa (10/05) siang.

Sebelum berangkat ke Gedung DPRD Kabupaten Ciamis, terlebih dahulu mereka kumpul di Billboard Alun-Alun Ciamis. Lalu mereka melakukan Long March menuju Gedung DPRD Kabupaten Ciamis.

Ratusan massa yang dipimpin oleh Epi Wahyudin tersebut melakukan orasi di depan Gedung DPRD Kabupaten Ciamis, sebelum mereka akhirnya masuk ke dalam Gedung DPRD Kabupaten Ciamis dan bertemu langsung dengan para wakil rakyat.

Sejak awal, ratusan massa LSM GMBI dijaga ketat oleh puluhan anggota Kepolisian Resor (Polres) Ciamis. Di dalam Gedung DPRD Kabupaten Ciamis, mereka menyampaikan aspirasinya secara langsung kepada beberapa orang anggota dan pimpinan DPRD Kabupaten Ciamis.

Mereka meminta Pemerintah Daerah Kabupaten Ciamis lebih memperhatikan para pengusaha kecil yang berjualan di pasar tradisional. “Pasar modern malah semakin dibiarkan menjamur di Kabupaten Ciamis ini. Pemerintah tidak melakukan pemerataan pembangunan, lebih membela para pengusaha yang mempunyai modal,” tegas Epi dalam orasinya.

Suasana audiensi antara Massa LSM GMBI Ciamis dengan anggota dan pimpinan DPRD Ciamis. (foto: rizal nurdiana/wp)
Suasana audiensi antara Massa LSM GMBI Ciamis dengan anggota dan pimpinan DPRD Ciamis. (foto: rizal nurdiana/wp)

LSM GMBI secara khusus menilik pada salah satu toko serba ada (Toserba) yang sedang akan dibangun di daerah Kecamatan Cikoneng. Menurutnya, daerah Cikoneng tidak dapat menerima pasar modern. Sebab, Cikoneng merupakan daerah khusus bagi para pegiat usaha kecil dan menengah (UKM).

“Terserah itu (toserba) mau sudah sesuai dengan RT RW (rencana tata ruang dan wilayah) yang sudah disesuaikan dengan Cipta Karya. Tapi di Cikoneng itu, punya ruang usaha yang khusus, punya suasana yang khusus, punya sebutan yang khusus. Cikoneng sebagai sentra usaha masyarakat kecil,” beber Epi.

Dikatakan dia, pendidikan di Kecamatan Cikoneng sangatlah minim, tetapi untuk urusan bekerja warga Cikoneng mempunyai etos kerja yang tinggi. Seharusnya, lanjut Epi, Pemerintah Daerah Kabupaten Ciamis lebih memperhatikan pegiat usaha kecil yang tidak mempunyai modal.

“Maaf, meskipun di Cikoneng itu pendidikannya sangat minim. Tapi, produktivitas kerjanya sangat semangat. Hak semua warga membuka usahanya di Kabupaten Ciamis, tetapi yang kami harapkan itu pemerintah yang mempunyai konsep, bagaimana pemerintah lebih memperhatikan pedagang kecil,” ujarnya.

Dijawab Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Ciamis, Ganjar M. Yusuf, segala masukan yang diberikan oleh LSM GMBI akan ia jadikan bahan evaluasi. Dia menyatakan, pembangunan pasar modern di Kabupaten Ciamis sudah diupayakan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

“Saya juga sempat bertanya-tanya, kenapa di sini sekarang ada pasar modern, di sana ada pasar modern. Pas dilihat lagi ternyata sudah sesuai dengan peraturan yang ada. Kalau pun ada kekurangan mari kita perbaiki kembali sama-sama,” katanya. (Rizal Nurdiana/WP)

Berita lainnya

Beri komentar

Your email address will not be published.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.