Kolang Kaling Bikin Pedagang dan Warga Pusing

43

wartapriangan.com, BERITA CIAMIS. Permintaan kolang kaling di Ciamis dan Banjar, Jawa Barat, pada bulan puasa tahun ini menurun hingga 70% dibandingkan tahun lalu. Hal ini disebabkan, ketersediaan buah nira di hutan sudah langka. Ini pun dikeluhkan sejumlah petani kolang kaling juga pedagang di pasar.

“Permintaan kolang kaling menurun drastis untuk Ramadan sekarang, atau bisa dikatakan turun hingga 70% lebih,” ungkap petani Desa Karangpaninggal, Kecamatan Tambaksari, Kabupaten Ciamis, Herman, Senin (13/06).

Menurut Herman, biasanya pada Ramadan tahun lalu dalam sehari dirinya bisa menjual kolang kaling hingga 100 kg, bahkan sampai 1 ton. Namun saat ini setiap harinya maksimal hanya mampu menjual 50 kg. Herman menerangkan, ketersediaan buah nira, bakal kolang kaling di hutan sudah sangat memprihatinkan, karena banyak ditebang untuk dijadikan bahan tepung terigu.

Saat ini kolang kaling, dijual Rp. 10 ribu/kg sampai Rp. 11 ribu/kg di tingkat petani. Sedangkan di pasar, dijual Rp. 12 ribu/kg sampai Rp. 13 ribu/kg. Hal inilah yang menjadi penyebab omzet penjualan kolang kaling menurun dari tahun sebelumnya.

Sementara itu, penjual kolang kaling Pasar Banjar, Jawa Barat, Umi mengatakan, sejak awal bulan puasa penjualan kolang kalingnya kurang diminati lantaran terbilang mahal. Biasanya pada tahun lalu omzet penjualannya mampu mencapai 50 kg perhari, namun kini, 40 kg pun belum laku terjual. Dirinya berasumsi, ini disebabkan karena langkanya buah nira sebagai bahan baku kolang kaling. Dia pun mengeluhkan terjadinya kelangkaan kolang kaling tersebut.

“Dari tingkat petani sudah mahal. Saya menjual eceran pada harga Rp. 12 ribu/kg, untuk kualitas nomor dua. Untuk nomor satu sendiri sekitar Rp. 13 ribu/kg. Tapi warga banyak tidak membeli. Dibandingkan tahun lalu omzet kolang kaling saya mampu mencapai 50 kg per hari dan terjual habis, lah sekarang 40 kg juga sudah hampir 4 hari tidak terjual,” kata dia. (Sarif Hidayat/WP)

Berita lainnya

Beri komentar

Your email address will not be published.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses