Seniman Ciamis: Kami Tak Mau Disebut Seni Liar
wartapriangan.com. BERITA CIAMIS. Pemain tarompet Ciamis hampir kehilangan penerusnya, keberadaan mereka seolah terpinggirkan dan tergerus jaman.
Salah satu pemain terompet yang masih bertahan adalah Yasmin (45). Ia adalah warga Desa Sukamanah, Dusun Cidolog, Desa Cidolog. Ciamis.

“Seni kami ini ingin diakui oleh pemerintah, dan kami tak mau disebut seni liar. Masyarakat sangat butuh pemerintah dan pemerintah butuh rakyat,” ungkap Yasmin saat ditemui oleh Warta Priangan, Senin (1/8) di Dusun Lewipaku, Desa Pamalayan, Kecamatan Cijeungjing usai pentas di acara kegiatan Halal Bihalal LSM GMBI Ciamis.
Yasmin sendiri tergabung dalam Lingkung Seni Karya Muda Kencana dengan seni silat, ebleg kuda lumping, ronggeng, calung. Yasmin memang sudah suka seni sejak tahun 80-an.
Yasmin mengaku ingin sekali dibina oleh pemerintah. “Karena saya sendiri malah lebih sering tampil di daerah-daerah lain, ketimbang lembur (kampung) saya sendiri (Ciamis), padahal saya ingin sekali tampil pada acara Ulang Tahun Ciamis,” ujarnya.
“Seniman-seniman yang sudah berumur seperti saya kebanyakan tidak tau prosedur agar lingkungan seninya bisa dibina oleh pemerintah dan pemerintah kurang memperhatikan itu,” jelasnya. (Pujitio/WP).