Ini Ciri Sapi Kurban yang Sehat dan Cara Menyembelih yang Benar

46

wartapriangan.com. BERITA CIAMIS. Pemeriksaan kesehatan hewan dan daging kurban dibagi dalam dua tahap, di antaranya pemeriksaan antemortem yaitu pemeriksaan terhadap hewan kurban sebelum dilakukan penyembelihan, serta pemeriksaan postmortem yaitu pemeriksaan terhadap hewan kurban setelah dilakukan penyembelihan.

Menurut syariat Islam, hewan kurban memiliki syarat diantaranya, harus berumur di atas satu tahun untuk kambing dan domba, serta di atas dua tahun untuk sapi, tidak cacat, dan memiliki postur yang sehat.

Sedangkan daging kurban yang layak untuk dikonsumsi ialah daging yang tidak memiliki kelainan seperti adanya cacing hati, kebengkakan limpa, eksudat paru-paru, dan lain sebagainya.

“Pemeriksaan kesehatan hewan dan daging kurban dilakukan dinas Peternakan Kabupaten Ciamis Dari tanggal 23 Agustus sampai 30 agustus 2016,“ kata drh. Nugrahawati, MP, (Reti).

“Pada hari pertama, dilakukan pemeriksaan antemortem, yaitu pada tanggal 23 agustus 2016, setelah itu dilakukan pengetesan kwalitas daging,” tambah Reti.

Drh Reti menjelaskan, kejadian dari setiap tahunnya ialah masih banyaknya hewan yang dikurbankan namun belum cukup umur dan beberapa kejadian adanya cacing pada hati. Selain itu, ada juga kejadian yang seringnya terjadi pada proses penyembelihan sapi di mana darah tidak ditampung dalam suatu lubang, melainkan dibuang di selokan sehingga mencemari lingkungan.

drh Reti akan memberikan Tanda S pada sapi yang sudah di periksa dan dinyatakan sehat. Kegiatan ini akan dilaksanakan di lima UPTD. Pertama di asrama haji Ciamis selanjutnya dilanjutkan ke UPTD Cikoneng, Panjalu, Lumbung, Cisaga, dan Lakbok.

“Kejadian-kejadian ini banyak terulang dikarenakan ketidaktahuan masyarakat dalam memilih hewan kurban. Perlu diketahui bahwa hewan kambing atau domba yang cukup umur yaitu yang sudah berganti gigi lebih dari dua dan sapi yang cukup umur yaitu yang sudah berganti gigi lebih dari satu. Untuk itu, dalam memilih hewan kurban, diharapkan masyarakat dapat lebih mengerti dan dapat memilih sendiri hewan kurbannya sesuai dengan yang disyariatkan oleh ajaran Islam,“ tambah Reti

“Selain itu kesejahteraan hewan pada proses penyembelihan jarang diperhatikan, contohnya pada beberapa tempat penyembelihan melakukan penyembelihan hewan di depan hewan yang masih hidup. Selain itu, teknik merobohkan ruminansia besar seperti sapi juga masih dinilai kasar, sehingga memberikan rasa sakit dan ketakutan pada hewan tersebut,“ ungakapnya

Penyembelihan hewan kurban yang benar dan memperhatikan kesejahteraan hewan ialah penyembelihan yang dilakukan menggunakan pisau yang tajam. Setelah dilakukan pemotongan pada 3 saluran, yaitu saluran nafas, saluran perncernaan, dan pembuluh darah pada leher, hewan tidak semestinya dipenggal kepalanya, melainkan digantung sampai darah habis keluar. Pada beberapa daerah di Ciamis, masih banyak yang tidak langsung menggantungkan hewan setelah disembelih. Hal ini banyak terjadi pada pemotongan sapi, dikarenakan tidak terdapat sarana yang mendukung, seperti penggantung untuk sapi.

Penanganan daging yang baik dan benar ialah dilakukannya deboning dan dipisahkannya antara daging dan jeroan. Daging yang siap untuk diberikan kepada mustahiq sebaiknya dibungkus dengan plastik berwarna putih dan dipisahkan antara daging dan jeroan. Hal ini dilakukan untuk mencegah adanya kontaminasi dari jeroan ke daging,” kata Reti

Pemeriksaan ini dilakukan sebagai bentuk jaminan kepada masyarakat bahwa mereka akan akan mendapatkan daging yang aman, sehat, utuh, dan halal.

Selain itu, pemeriksaan ini juga berguna untuk memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang bagaimana cara menyembelih serta memperlakukan hewan dan daging kurban. Perlakuan terhadap hewan dan daging kurban menjelang penyembelihan berperan penting terhadap higienitas dan kesehatan dari daging tersebut. (Dena A. Kurnia/WP)

Berita lainnya

Beri komentar

Your email address will not be published.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses