Ratusan Warga Ciamis Berang, Limbah Pabrik Tahu Cemari Sungai

66

wartapriangan.com, BERITA CIAMIS. Ratusan masyarakat kemarin Senin (15/08) mendatangi Kecamatan Baregbeg. Ratusan warga tersebut memprotes Sungai Cibuyut yang mengalir ke wilayahnya tercemari air limbah tahu yang mengakibatkan ikan di kolam mati.

Warga geram air limbah yang mencemari sungai Cibuyut mengakibatkan banyak nyamuk, serangga lain serta air terasa gatal dan bau yang tidak sedap.

Herdis, Ketua Asosiasi Pengusaha Tahu Muktisari membenarkan adanya riak dari masyarakat beberapa bulan yang lalu. Adanya reaksi dari masyarakat tentang limbah air tahu dengan adanya IPAL (instalasi pengolahan air limbah).

Salah seorang warga menunjukan aliran air limbah pabrik tahu yang dibuang ke sungai Cibuyut. (foto: dena a. kurnia/wp)
Salah seorang warga menunjukan aliran air limbah pabrik tahu yang dibuang ke sungai Cibuyut. (foto: dena a. kurnia/wp)

Hendra Sundara, Penasehat Asosiasi Tahu Muktisari juga mengeluhkan dengan  pembuatan IPAL karena beberapa tembokanya sudah ada yang pecah padahal IPAL tersebut baru dibangun kurang lebih satu tahun. Untuk mengatasinya, para pengusaha berusaha menambal yang bocor itu secara swadaya.

Menurut Hendra Sundara ada dua pabrik yang membuang limbah langsung ke sungai Cibuyut. Namun ia enggan memaparkan mana saja dua pabrik tersebut.

Menanggapi keluhan masyarakat, Asda II Pemda Ciamis, H.Soekiman menjelaskan, sebelumnya sudah ada kesepakatan yang dibuat tanggal 07/11/2014. “Dan itu sudah dipraktekan. Semua berjalan lancar karena semua ditaati oleh semua pengusaha. Tapi sekarang ada dua pengusaha tahu yang melanggar aturan itu, salah satunya memproduksi tahu di luar kapasitas untk pengolahan limbahnya karena tidak tertampung pada akhirnya limbah masuk sungai Cibuyut“.

Soekiman pun membenarkan, masyarakat mengeluh dengan limbah yang sudah lama terjadi ini. Apalagi sekarang memasuki musim kemarau dan masalah ini muncul setiap tahun.

foto: dena a. kurnia/wp
foto: dena a. kurnia/wp

“Pengusaha tahu yang ada di Muktisari itu ada 17 pengusaha. Pada prinsipnya mereka sudah punya alat untuk pengolahan limbah baik sifatnya modern atau sederhana,“ tambah Soekiman.

Asda II menegaskan, kewajiban pembuatan IPAL itu dari pengusaha. “Baik itu modern atau sederhana yang penting limbah itu tidak dibuang ke sungai sesuai dengan bunyi kesepakatan. Jangan membuat permasalahan pada masyarakat yang berada di daerah hilir. Apabila mereka tidak mentaati kesepakatan yang dibuat  07 November 2014 akan ditutup sebelum mereka melengkapi semua persyaratan itu,” tegasnya.

Anggota komisi IV  DPRD Kabupaten Ciamis, Syarif Sutiarsa yang hadir dalam audiensi itu menjelaskan kepada Warta Priangan, warga Jelat protes dengan limbah air pabrik tahu yang masuk ke sungai Cibuyut dan akan mencari jalan yang terbaik, untung bagi pabrik dan untung bagi masyarakat.

Dalam aksi tersebut pihak kepolisian menurunkan 30 personil yang terdiri dari lima Polsek (Ciamis, Cipaku, Cijeungjing, Cimaragas, Cisaga) dibantu Koramil Ciamis dan Cipaku, ditambah 15 anggota Satpol PP. (Dena A. Kurnia/WP)

Berita lainnya

Beri komentar

Your email address will not be published.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses