Perempuan Terduga Teroris yang Ditangkap di Tasik Ternyata Warga Asli Ciamis

48

www.wartapriangan.com, BERITA CIAMISPerempuan terduga teroris yang ditangkap di sebuah rumah kontrakan di Indihiang, Kota Tasikmalaya ternyata warga asli Ciamis. Dari penelusuran Warta Priangan, Jumat (16/12), sejak kecil ia tinggal di Ciamis, baru setelah menikah pindah mengikuti sang suami ke Tasikmalaya.

Perempuan terduga teroris yang diketahui berinisial TS (37) adalah anak ketiga dari empat bersaudara. “Sejak kecil hingga dewasa TS memang tinggal di sini, kemudian ia bekerja di pabrik Alba. Mungkin dari sana dia kenal sama suaminya, karena setelah itu mereka menikah dan pindah ke Tasik,” papar Yoyo selaku Ketua RT setempat.

Ia mengatakan jika TS menikah pada tahun 2009, dan pindah ke Tasikmalaya pada Januari 2010. Menurutnya tidak ada yang mencurigakan dari TS. “Ia sering mengunjungi kedua orang tuanya, paling lama sebulan sekali. Karena ibunya juga sedang sakit stroke, tapi sudah lama ini gak kelihatan lagi“.

Rumah keluarga TS di Ciamis.
Rumah keluarga TS di Ciamis.

TS juga dikenal sebagai orang yang kurang berbaur dengan warga, “Kalau keluar rumah juga sering menggunakan cadar, itu juga paling ke masjid buat sholat,” ungkap Yoyo.

Kini TS menitipkan anaknya yang baru duduk di bangku kelas satu SD di rumah orang tuanya. “Dari kemarin sih sudah kelihatan kalau anaknya sudah dibawa lagi ke sini,” lanjut Yoyo.

Yoyo juga mengungkapkan jika pihak keluarga sudah mengetahui berita ini, namun tidak bisa memberikan konfirmasi apa-apa. Sang ibu masih mengalami stroke. Sementara sang ayah berdagang di depan rumahnya seperti biasanya.

TS yang merupakan warga  Kelurahan Maleber, RT 02, RW 01, Lingkungan Kedung Panjang, Kecamatan Ciamis ini pun diketahui pernah mengenyam pendidikan di sebuah SMK Negeri di Ciamis.

Diberitakan sebelumnya, TS beserta suami dan anaknya ditangkap tim Densus 88 di rumah kotrakan yang mereka tempati. Ia diduga terlibat jaringan teroris yang ditangkap di Bekasi. Suami dan anak TS kemudian dibebaskan. Namun TS telah digiring oleh tim Densus ke Mako Brimob. (Ane Wowiling/WP).

Berita lainnya
1 Comment
  1. maman says

    Sebaiknya media jangan menyudutkan umat islam, juga jangan menyudutkan daerah tertentu. Mereka yg dianggap teroris itu korban dari pihak2 yg memanfaatkannya. Teroris sebenarnya yaitu para penjajah atau orang komunis yang mengancam NKRI. Itu yang harus diwaspadai.

Beri komentar

Your email address will not be published.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.