Ribuan Massa di Tasik Turun ke Jalan, Tuntut Kapolda Jabar Dicopot!
wartapriangan.com, BERITA TASIKMALAYA. Ribuan massa di Tasikmalaya, turun ke jalan menuntut Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol Anton Charliyan dicopot dari jabatanya. Sebagai bentuk kekesalan, massa juga membakar pakaian LSM GMBI yang sempat bentrok dengan FPI beberapa waktu lalu.

Ribuan massa dari berbagai organisasi keagamaan di Tasikmalaya ini turun ke jalan Senin pagi (16/01). Mereka meminta agar LSM GMBI dibubarkan karena dianggap telah berbuat anarkis dengan menganiaya aktifis islam.
Massa sengaja menyobek, melindas serta membakar kaos kebesaran ormas GMBI sebagai bentuk kekesalan. Dalam orasinya, massa juga menuntut Kapolri mencopot Irjen Anton Charlian dari jabatanya sebagai Kapolda Jawa Barat.

”Dari Persis Kujang Cikoneng Ciamis ini aksi bela ulama. Tujuanya jadi ketika pada tanggal 12 kemarin kita saksikan banyak ulama yang ditindas, ada yang disweeping. Kita selaku umat islam yang baik tentu harus dibela ulama yang juga pewaris nabi,” terang salah seorang peserta aksi, , Wafiq Syahrul Mubaroq.
Sementara itu korlap aksi, Ahmad Al Hafidz saat ditanya waratawan di Tugu Adupura Kota Tasikmalaya mengungkapakan, aksi bela ulama 161 ini dilatarbelakangi ketika laskar islam kawal Habib Riziq di Polda Jabar diserang oleh massa GMBI. “Aksi ini untuk menolak LSM GMBI di Indonesia. Dan kita minta copot Kapolda Jawa Barat!” tegasnya.

“Saya minta Kapolda Jabar dicopot oleh Kapolri. Ini (peserta aksi-red) Almumtaz, itu aliasi aktifis yang dib awahnya ada ormas islam, ada mahasiswa, ada santri seluruh Tasikmalaya. Mereka diliburkan. Dari forum ponpes juga ikut,” paparnya.
Usai melakukan long march, masa kemudian mendatangi kantor DPRD Kota Tasikmalaya untuk menyalurkan aspirasinya. Akibat aksi ini, arus lalulintas di sejumlah jalur utama Kota Tasikmalaya tersendat.
Diberitakan sebelumnya, akibat bentrokan usai pemeriksaan Riziq Sihab di Polda Jawa Barat, markas GMBI Bogor, Tasikmalaya dan Ciamis dirusak massa. (Andri/WP)
Berpirkir jernih jangan hanya katanya-katanya atau sekedar ikut2an. atau karena iming2 sekotak nasi atau bahkan karena fanatisme yang butakan mata hati. cermati dengan akal sehat jangan tutupi dengan amarah.
masyarakat sudah cerdas tidak usah dibodoh2i dengan demo2 seperti ini.