Malang… Remaja di Tasikmalaya Ini Dipasung Bertahun-tahun Hingga Lumpuh
wartapriangan.com, BERITA TASIKMALAYA. Sering mengamuk dan merusak rumah, seorang remaja di Tasikmalaya, terpaksa dipasung orang tuanya dalam gubuk. Tragisnya, ia dikurung sudah hampir delapan tahun hingga menyebabkan tangan kaku dan kakinya lumpuh tidak bisa berjalan.
Nasib malang tersebut dialami Feri Hedianto (16) anak pasangan Aan dan Kaenah, warga Citamiang, Desa Pasir Mukti, Kecamatan Cineam, Kabupaten Tasikmalaya, Selasa (24/01).
Anak pertama dari dua bersaudara tersebut harus rela tinggal sendirian di dalam gubuk ukuran satu meter persegi dengan tinggi satu meter, di belakang rumahnya.
Remaja usia 16 tahun ini harus kedinginan setiap malam, karena di dalam gubuk tidak ada selimut dan bantal.
Orang tua Feri hanya bisa pasrah, anaknya terpaksa dikurung dalam gubuk karena kerap mengamuk dan merusak rumah tetangga lainnya.
Menurut Kaenah, ibu kandung Feri, awalnya anaknya normal seperti remaja lainnya. Namun saat usia 9 tahun Feri kerap berteriak dan sering mengamuk tanpa sebab. Sebelum dikurung dalam gubuk kumuh, Feri sudah beberapa kali dibawa ke dokter untuk dilakukan pengobatan, namun tidak sembuh malah semakin parah.
Lanjut Kaenah, bahkan pengobatan ke dukum kampung sudah dilakukan oleh orang tuanya, tapi Feri yang kini kondisinya sudah lumpuh, tidak ada perubahan. Kedua orang tua Feri hanya bisa pasrah, karena tidak memiliki uang untuk berobat.
Orang tua Feri sehari-hari hanya sebagi buruh petani, sehingga kedua orang tuanya sudah tidak mampu untuk membawa pengobatan.
Sementara itu Kepala Puskesmas Cineam, Wawan Rudiawan mengatakn, pihanya sudah melakukan upaya membantu keluarga dengan memberi bantuan obat, namun upaya pengobatan yang dikontrol setiap minggu sekali tidak ada perubahan. Kondisi Feri semakin memperihatinkan,
Dan kini keluarga kedatangan tamu dari Yayasan Fadal Nursyabaniah.
Lanjut Wawan, berkat kepedulian jajaran pengurus yayasan langsung membawa Feri untuk dilakukan pengobatan di kampung pamegatan, Kecamatan Gunung Tanjung, Kabupaten Tasikmalaya.
Saat ini, Feri sudah dibawa pengurus yayasan untuk dilakukan pengobatan secara gratis. Keluarga berharap, Feri bisa sembuh dan normal seperti anak-anak lainnya. (Andri/WP)