Laras Nada Kesenian Tari Ronggeng Gunung Pangandaran Diyakini Berasal dari Mataram

100

wartapriangan.com, BERITA PANGANDARAN. Perlengkapan alat kesenian Ronggeng Gunung yang saat ini ada di salah satu juru kunci Situs Keramat Jambu Handap Dusun/Desa Bojong, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran diyakini berasal dari Kerajaan Mataram.

Salah satu pelaku seni asal Desa Margacinta, Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran Didin Jentreng mengatakan, setelah dirinya malakukan penelitian suara laras nada pada peralatan kuno ronggeng gunung, diyakini laras nada suaranya merupakan laras Mataraman.

foto: iwan mulyadi/wp

“Laras nada jaman dulu berbeda dengan laras nada jaman sekarang, jaman dulu standar suara surupan nada pada angka 54, sekarang standar surupan nada pada angka 56,” kata Didin.

Jika suara surupan nada 54 maka suara yang keluar lebih tinggi bila dibandingkan dengan suara surupan nada 56.

“Pada bonang kuno alat kesenian ronggeng gunung mengeluarkan tiga nada diantaranya da = 1 = A sedangkan nada na = 3 = cis dan nada ti = 4 = D. Apabila ke tiga nada tersebut dimainkan dengan surupan nada pada angka 56 maka da = 1 = G sedangkan nada na = 3 = C dan nada ti = 4 = cis,” tambahnya.

foto: iwan mulyadi/wp

Selain itu, secara jarak nada atau interval suara yang dimainkan jaman dulu lebih ke laras salendro padantara.

“Nada laras suara alat musik gamelan seluruhnya ada 5 namun pada umumnya yang sering dimainkan hanya 4 yaitu pelog, salendro, madenda, degung yang terakhir adalah mataraman yang sangat jarang dimainkan,” papar Didin.

Didin meyakini, jika nada laras kesenian tarian ronggeng gunung Pangandaran ada keterkaitan erat dengan kerajaan Mataram karena nada yang keluar dari alat kuno tersebut menandakan ciri khas Kerajaan Mataram. (Iwan Mulyadi/WP)

Berita lainnya

Beri komentar

Your email address will not be published.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses