Ckckck… Balita Penderita Gizi Buruk di Pangandaran Tak Terdata Dinas Kesehatan
wartapriangan.com, BERITA PANGANDARAN. Salah satu balita penderita gizi buruk bernama Zulpratama Anugrah, yang masih berusia 40 bulan, anak pertama pasangan suami istri (pasutri) dari Susanti, 23, dan Watino, 32, warga Dusun/Desa Maruyungsari, RT 17 RW 06 Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran ternyata masih luput pendataan dari Dinas Kesehatan.
Berdasarkan hasil investigasi Warta Priangan di lapangan, Zulpratama tidak masuk data kasus gizi buruk. Padahal berdasarkan pengakuan keluarganya Zulpratama sudah teridentifikasi mengalami gizi buruk sejak lahir yang disebabkan jantung bocor.
“Anak saya divonis mengalami gizi buruk oleh pihak medis, sejak lahir pada tubuhnya mengalami biru diujung jari kaki, jari tangan dan bibir,” kata Susanti.

Bahkan, setiap kali Zulpratama menangis, bibir, jari kaki dan jari tangan berwarna biru. Selain itu pertumbuhan berat badan tidak mengalami perkembangan yang baik. Sebelum usia 3 tahun Zulpratama hanya memiliki berat badan 6 kilo gram dan saat ini hanya 9 kilo gram.
“Sehari-hari anak saya hanya menghabiskan waktu dalam ayunan lantaran tidak bisa jalan dan gampang mengalami cape,” tambahnya.
Selain itu napsu makan Zulpratama pun sangat buruk bahkan jarang makan, lantaran mengalami sakit di bagian dada sebelah kanan sebab tulangnya seperti tidak tumbuh seimbang dengan tulang dada sebelah kiri.
“Berdasarkan rujukan petugas medis setempat, anak saya harus diobati ke Bandung, kami sekeluarga hingga saat ini belum melaksanakan saran tersebut lantaran terhambat biaya pengobatan,” papar Susanti.
Sementara Watino ayah Zulpratama mengaku untuk mencukupi kebutuhan ekonomi dan makan keluarga dirinya hanya mengandalkan menjadi buruh serabutan dengan penghasilan yang tidak menentu.
“Kami bukan tidak mau mengobati anak pertama kami, namun lantaran terhimpit biaya untuk saat ini hanya pasrah dan berusaha seadanya saja dengan mengandalkaan pemberian makanan penambah tambahan (PMP-T) yang diberikan oleh petugas medis,” kata Watino.
Sambil meneteskan air mata, Watino sangat berharap anaknya bisa hidup sehat layaknya anak seusia Zulpratama.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kabupaten Pangandaran pada pemberitaan sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan, Yani Achmad Marzuki mengatakan, jumlah penderita balita kasus gizi buruk di Pangandaran ada 80 balita.
“Dari 80 balita penderita kasus gizi buruk tersebut sedang diverifikasi, saat ini baru terverifikasi 19 balita dan sisanya masih dalam tahap verifikasi,” kata Yani.
Setelah selesai dilakukan verifikasi, pihak Dinas Kesehatan akan mengkategorikan apakah kasus gizi buruk tersebut gizi buruk murni atau gizi buruk penyerta, sehingga penanganan yang dilakukan akan maksimal.
Sebelumnya Yani juga mengatakan, untuk di Kecamatan Padaherang kasus penderita gizi buruk dialami oleh 5 balita diantaranya Anggita, Rino, Arismunandar, Aleva dan Kenanga. Dari ke 5 balita tersebut hanya Kenanga yang mengalami gizi buruk murni sedangkan yang lainnya gizi buruk penyerta.
(Iwan Mulyadi/WP)