Ternyata Ini Wanita yang Tega Buang Bayinya di Pemakaman Umum Daerah Tasik
wartapriangan.com, BERITA TASIKMALAYA. Kurang dari enam jam, kasus buang bayi hingga tewas berhasil diungkap anggota resrim Polsek Indihiang Polres Tasikmalaya. Pelaku merupakan seorang perempuan muda berinisial DN (18) warga Gunung Tanjung, Kecamatan Cipedes yang tak jauh dari lokasi penemuan jasad bayi.
Keberadaan DN diketahui setelah mengalami pendarahan hebat selama hampir dua jam. Pelaku dibawa kedua orangtuanya untuk mendapat pengobatan medis di bidan kelurahan.
Kapolsek Indihiang, Kompol Tri Sumarsono mengatakan saat ditanya sejumlah wartawan di Mapolsek indihiang, Senin(13/03/2017), pelaku pembuangan bayi pagi sudah terungkap.
”Mengamankan diduga pelaku itu kita sesuai dengan protap. Alhamdulillah setelah ashar dapat kita ungkap. Sementara untuk motifnya sampai sekarang ini belum diketahui karena terduga belum lakukan pemerisaan. “Yang bersangkutan drop sehingga harus kita rawat dulu,” papar kapolsek.
Berdasar pengakuan orang tuanya, keluarga tidak mencurigai jika DN tengah hamil tua. Selain tidak pernah mengidam, DN juga mampu menyembunyikan kehamilanya dengan mengikat perutnya hingga terlihat ramping. Sejauh ini, keluarga mengetahui DN memiliki kekasih berinisial Ik yang masih duduk di bangku sekolah menengah kejuruan.
“Ga kelihatan apa-apa. Ga kelihatan gede. Sebelumnya anak saya ngga pernah ngeluh. Ga ada curiga. Tahu dari bidan pendarahan, anaknya katanya di kebun disimpan. Pacarnya ada mau bertanggungjawab. Diizinin karena sering ke rumah, keasikinya masih sekolah kelas tiga SMK,” jelas ayah kandung DN, Tan–Tan (53).
Polisi masih belum bisa memeriksa pelaku karena kondisi kesehatanya terus menurun. Namun, kedua orang tua serta bidan kelurahan terpaksa diamankan untuk jalani pemeriksaan.
Diduga aksi nekat DN dipicu rasa malu memiliki anak di luar nikah. Terlebih, ayah biologis sang bayi masih usia sekolah yang usianya terpaut dua tahun lebih muda.
Sebelumnya, jasad bayi laki-laki ditemukan tewas dalam kantung plastik di areal makam. Selain terlilit kain merah, kaki sang bayi juga patah. (Andri/WP)