Begini Kondisi IPM di Kabupaten Pangandaran dalam Setahun
wartapriangan.com, BERITA PANGANDARAN. Pencapaian indeks pembangunan manusia IPM di Kabupaten Pangandaran sebagai salah satu tolok ukur pencapaian kinerja secara kuantitatif, berdasarkan data proyeksi Badan Pusat Statistik Kabupaten Ciamis tercatat IPM Kabupaten Pangandaran tahun 2016 diproyeksikan mencapai 65,90 poin atau mengalami kenaikan sebesar 0,208 poin dibandingkan angka capaian IPM tahun 2015 yang mencapai sebesar 65,62 poin
Menurut Bupati Pangandaran, Jeje Wiradinata, peningkatan capaian IPM Kabupaten Pangandaran pada tahun 2016 ini disebabkan karena semakin membaiknya indeks pendidikan yang merupakan indeks pendorong pada peningkatan IPM pendidikan Kabupaten Pangandaran tahun 2016 diproyeksikan naik sebesar 0,68 poin dibandingkan proyeksi indeks Pendidikan Kabupaten Pangandaran tahun 2016 yaitu sebesar 57,52 poin dari proyeksi indeks Pendidikan tahun 2015 yaitu sebesar 56,84 poin
“Pertumbuhan indeks pendidikan itu dipengaruhi oleh dua indikator yang berbeda yaitu angka harapan lama sekolah meningkat sebesar 0,21 tahun dari 11,99 tahun pada tahun 2015 menjadi 12,20 tahun pada tahun 2016. Sedangkan angka rata-rata lama sekolah rls peningkatannya cukup lambat yaitu sebesar 0,02 tahun dari 7,6 tahun Pada tahun 2015 menjadi 7,09 tahun Pada tahun 2016,” jelasnya.
Menurut Bupati rendahnya pencapaian indek pendidikan pada indikator rata-rata lama sekolah disebabkan karena perhitungan rata-rata lama sekolah meliputi jumlah penduduk secara keseluruhan. Di mana jumlah penduduk bukan usia sekolah serta penduduk tidak produktif dan tidak dapat diintervensi lagi oleh program-program di bidang pendidikan lebih besar jika dibanding dengan penduduk usia sekolah
“Dengan kata lain upaya yang dilakukan untuk meningkatkan rata-rata lama sekolah hanya berfokus pada penduduk yang saat ini sedang bersekolah atau pada usia sekolah agar mereka dapat menjaga kelangsungan sekolahnya hingga tingkat yang lebih tinggi,”ujarnya.
Sehingga dengan demikian lanjut Bupati, pertumbuhan rata-rata lama sekolah tentu akan berjalan sangat lambat selain indeks pendidikan indek kesehatan turut serta pula mempengaruhi peningkatan IPM Kabupaten Pangandaran.
Indeks kesehatan mengalami peningkatan dengan diproyeksikan mencapai 77,34 poin atau mengalami peningkatan 0,05 poin dari tahun 2015 sebesar 77,29 poin. Peningkatan angka harapan hidup (AHH) serta penurunan angka kematian bayi dan angka kematian ibu memberikan kontribusi yang cukup baik terhadap peningkatan indeks kesehatan.
Namun demikian, lanjutnya, pencapaian indeks kesehatan ini masih tetap berada di bawah rata-rata pencapaian indeks Kesehatan Provinsi Jawa Barat. Angka harapan hidup di Kabupaten Pangandaran pada tahun 2016 diproyeksikan mencapai 70,27 poin atau meningkat sebesar 0,03 tahun dari tahun 2015 yang mencapai 70,24 tahun.
Perkembangan positif dari indikator angka harapan hidup tersebut merupakan gambaran dari peningkatan pada derajat kesehatan masyarakat di Kabupaten Pangandaran secara makro bula halnya dengan angka kematian bayi pada tahun 2016 mencapai 54 per 1000 kelahiran, yang berarti menurut sebesar 10,00% dari tahun 2015 yang mencapai 60 per 1000 kelahiran.
Meskipun demikian, menurut Bupati angka tersebut masih dianggap cukup tinggi karena merupakan konsekuensi dari masih kurangnya kesadaran masyarakat khususnya ibu-ibu hamil dalam memeriksakan kehamilannya secara rutin serta masih rendahnya persalinan melalui tenaga medis atau tenaga kesehatan.
Selanjutnya kenaikan IPM Kabupaten Pangandaran juga turut dipengaruhi oleh peningkat nya indeks daya beli masyarakat hal ini tercermin dari peningkatan indikator paritas daya beli di Kabupaten Pangandaran pada 2 tahun terakhir.
Berdasarkan perhitungan BPS paritas daya beli atau kemampuan daya beli masyarakat Kabupaten Pangandaran tahun 2016 diproyeksikan meningkat sebesar 0,07% Rp. 8.270.400 per kapita dibanding tahun 2015 yang mencapai Rp. 8.265.000 per kapita
“Peningkatan paritas daya beli di tahun 2016 ini berpengaruh terhadap kenaikan indeks daya beli pada IPM sebesar 0,20 atau sebesar 0,31%, sehingga memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap peningkatan capaian IPM di tahun 2016,”kata Bupati.
Bupati Jeje menegaskan, secara keseluruhan masih kecilnya kenaikan IPM Kabupaten Pangandaran memberikan gambaran bahwa pembangunan di bidang kesehatan, pendidikan dan ekonomi saat ini, masih menghadapi tantangan yang cukup berat. (Iwan Mulyadi/WP)