Yuk Belajar Pemilu di Rumah Pintar KPU Ciamis!
wartapriangan.com, BERITA CIAMIS. Untuk mendukung program partisipasi Pemilih Pemula, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Ciamis menggelar launching Rumah Pintar Pemilu (RPP) yang ditujukan pada pelajar, mahasiswa dan masyarakat umum yang ada di Kabupaten Ciamis. Acara launching digelar Senin (27/03).
Launching dihadiri oleh Ketua KPU Provinsi Jawa Barat, Ketua DPRD Kabupaten Ciamis, Ketua KPU Kabupaten Ciamis, Kapolres Ciamis, Dandim 0613 Ciamis, Forum Komunikasi Perempuan Politik Ciamis dan juga siswa/siswi SMA di Kabupaten Ciamis.
RPP ini bertujuan agar masyarakat terutama para pemilih pemula mengenal dan memahami pemilu mulai sejak dini. “Untuk ade-ade, siswa/siswi sekolah, rumah pintar pemilu ini menyajikan segala sejarah kepemimpinan khususnya di Ciamis secara utuh. Jadi semua kita pamerkan, bagaimana calon-calon bupati dari sejak tahun 2008 kemudian 2013. Bagiamana para peserta pemilu sejak awal hingga akhir kemarin tahun 2014, itu semua kita sajikan di Rumah Pintar Pemilu,” ungkap Ketua KPU Ciamis, Kikim Tarkim.
Ia juga mengatakan RPP ini semata-mata untuk menjawab keinginan dari beberapa pihak untuk mendapatkan informasi mengenai pemilu yang bisa didokumentasikan. “Insyaalloh, kami KPU Kabupaten Ciamis telah berupaya semaksimal mungkin untuk mengarahkan pemilu yang ada di Kabupaten Ciamis ini agar bisa lebih dirasakan,” tuturnya.
Sementara itu Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jawa Barat, Yayat Hidayat mengatakan bahwa gagasan dibuatnya RPP ini berdasarkan atas rasa prihatin yang kemudian dirumuskan oleh KPU karena antusias masyarakat mulai menurun. “Dalam berdemokrasi khususnya dalam penyelenggaraan pemilu pada tahun 1999 sampai pemilu ke-4 tahun 2014 kemarin seacara kualitatif persentasenya menurun,” ungkapnya.
Ia mengungkapkan jika pada tahun 1999 tingkat partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pemilu itu di atas 90%. “Sementara di tahun 2014 kemarin itu hanya 72%, berarti ada penurunan yang signifikan. Dan angka itu saya kira adalah angka yang sangat serius, apalagi angka pemilihan daerah,” ungkapnya.
Untuk itu diharapkan pemerintah dapat berkerja dengan baik dalam melayani masyarakat dengan rangka bimbingan masyarakat. “Agar masyarakat tidak merasa kehilangan kepercayaan pada pemerintah hingga jika pemilu ini ada tapi tidak ada artinya atau lebih memilih golput,” paparnya.
Dan untuk menghindari hal ini terjadi lagi diperlukan sosialisai. “Sosialisasi mengenai pilkada, tentang pentingnya pemilu, tentang visi dan misi program pasangan calon. Walaupun kita selalu merasa sosialisasi telah dilakukan seoptimal mungkin, ternyata tidak begitu signifikan terhadap peningkatan partisipasi masyarakat dalam pemilu,” jelasnya.
Dan ia juga berharap dengan adanya pemilu ini bisa mengoptimalkan KPU dalam memberikan pemahan dalam berdemokrasi dan secara spesifik mengenai pemilihan umum. (Ane Wowiling/WP).