Wakil Bupati Ciamis dalam Dua Pertanyaan Sederhana
wartapriangan.com, OPINI. Siapa yang menyebar foto fitnah Wakil Bupati Ciamis berkaos PKI? Dan apa motif pelaku hingga nekat melakukan hal itu?
Dua pertanyaan di atas boleh jadi banyak dipertanyakan orang, khususnya warga Ciamis. Dan itu wajar, ketika masyarakat bertanya-tanya tentang isu yang terkait dengan pemimpin daerahnya.
Pada tulisan singkat ini, saya sekedar ingin berbagi hal kecil, barangkali saja bermanfaat. Sebuah cara sederhana untuk menganalisa dinamika politik yang sedang menghangat. Kenapa memilih tema analisa politik? Karena menganalisa fenomena foto fitnah wakil bupati berkaos PKI memang beraroma politik. Lagi-lagi, ini juga hal yang wajar. Toh, jabatan wakil bupati itu memang jabatan politis.
Untuk menganalisa sebuah isu politik, saya kerap teringat dua pertanyaan sederhana. Dengan dua pertanyaan itulah, biasanya saya mendapat gambaran sederhana. Tapi tunggu dulu, analisa sederhana ini sama sekali tidak memberikan jaminan apapun. Ingat, karena pertanyaannya sederhana, gambarannya pun akan sederhana. Tentu saja sangat mungkin hasilnya salah. Karena memang sifat analisanya sederhana. Tapi setidaknya, bisa memberikan gambaran yang logis atas fenomena politis yang sedang berkembang.
Dua pertanyaan ini saya dapat dari dosen Pengantar Ilmu Politik, ketika saya kuliah dulu. Pertanyaan pertama adalah, Siapa yang diuntungkan? Dan pertanyaan kedua, Siapa yang dirugikan? Sederhana bukan?
Jadi, terkait dengan foto fitnah Wakil Bupati Ciamis berkaos palu arit, tinggal dianalisa saja dengan dua pertanyaan sederhana di atas. Pertanyaan pertama, siapa kira-kira yang diuntungkan jika foto fitnah ini berhasil menghantam karir politik Wakil Bupati Ciamis?
Jawabannya bisa sangat banyak, karena memang taksedikit yang diuntungkan dengan kehancuran karir seorang politisi. Mungkin ada yang berhasrat jadi wakil bupati, atau jadi Ketua PDIP Ciamis, atau sekedar ingin menggantikan Wakil Bupati Ciamis menjadi pasangan Iing Syam Arifin, incumbent yang bakal maju lagi di Pilkada Ciamis tahun depan, 2018.
Pertanyaan kedua, siapa yang dirugikan jika serangan foto fitnah ini justru gagal menghantam Wakil Bupati Ciamis? Jawaban atas pertanyaan ini juga bisa sangat beragam. Yang pasti, belum tentu yang dirugikan juga berarti memiliki hubungan dengan otak di balik serangan politik tersebut. Apalagi jika kemudian politik kambing hitam ikut sibuk di dalamnya.
Sudah teramat rumitkah peta politik di Ciamis? Apakah dua pertanyaan sederhana ini tidak bisa memberikan gambaran? Wallohu’alam bi showab.
Semoga Ciamis tetap kondusif. Aamiin.
[Identitas Penulis ada pada redaksi]