Diduga Tarik Paksa Kendaraan Nasabahnya di Garut Hingga Meninggal, Ini Jawaban Manajemen Adira Finance
wartapriangan.com, BERITA GARUT. Kasus perusakan kantor Adira oleh sejumlah massa di Kecamatan Pameungpeuk beberapa hari yang lalu, mendapat tanggapan dari Kantor Adira Pusat. Insiden perusakan kantor Adira Pameungpeuk oleh ratusan massa terjadi Selasa (11/4) serta pengepungan kantor Adira Finance Cabang Garut, Rabu (12/4).
Dalam surat tanggapanya, PT. Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance), yang dikirim oleh Head of Corporate Communication PT. Adira Dinamika Multi Finance Tbk, Arie Witjaksono, mengatakan pihaknya tidak terkait dengan dugaan kasus penarikan kendaraan bermotor yang terjadi pada tanggal 2 April 2017 lalu, yang mengakibatkan meninggalnya korban.
Menurut penjelasan pihak manajemen Adira Finance, korban bukan merupakan salah satu nasabah Adira Finance. Kendaraan bermotor yang dikendarai korban bukan berasal dari pembiayaan Adira Finance.
“Berdasarkan hasil investigasi pihak kepolisian, korban bukan merupakan nasabah kami dan kendaraannya pun tidak berasal dari pembiayaan Adira Finance,” tegas Arie melalui surat tanggapan yang dikirim melalui email, Jumat (21/4/2017).
Arie menegaskan, sudah menjadi komitmen Adira Finance untuk selalu menjalankan bisnis sesuai dengan hukum dan ketentuan yang berlaku. Sekaligus tidak mentolerir segala jenis pelanggaran hukum.
Insiden 11 April 2017 itu terjadi saat ratusan massa dari Desa Tipar, Karangsari, Linggamanik, Cikelet dan Desa Kertamukti, Kecamatan Cikelet, Kabupaten Garut, mendatangi kantor pembiayaan keuangan (leasing) Adira Finance Cabang Pameungpeuk.
Kedatangan mereka untuk menuntut pertanggung jawaban pihak leasing terkait adanya korban meninggal dunia setelah dikejar-kejar oleh Debt Collector (DC), Minggu (2/4/2017) lalu.
Lantaran tidak ada keputusan yang jelas dari pihak Adira Finance Pemungpeuk, ratusan massa langsung melakukan perusakan kantor dengan melempar kaca pintu dan jendela, membakar kursi dan data-data adminitrasi kantor.
Kejadian tersebut sempat membuat karyawan dan para nasabah panik sebelum anggota kepolisian mengendalikan situasi.
Dengan adanya peristiwa tersebut, pihak Adira Pusat memberikan tanggapan melalui surat yang dikirim melalui emil. (Yayat Ruhiyat/WP)