Alhamdulillah…Pangandaran Kini Memiliki Klinik Pengobatan ARV Bagi Pasien HIV/AIDS

131

wartapriangan.com, BERITA PANGANDARAN. Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata membuka secara resmi klinik pengobatan Anti Retroviral (ARV) bagi pasien HIV/AIDS, di Puskemas Parigi Kecamatan Parigi dan merupakan klinik pertama klinik pengobatan ARV di Kabupaten Pangandaran, Senin (8/5) siang.

Dalam sambutannya, Bupati Pangandaran menyampaikan bahwa keberadaan klinik ARV tersebut sangay penting untuk orang dengan HIV/AIDS. Karena temuan kasus HIV/AIDS di Pangandaran terus bertambah.

“Hingga April 2017 tercatat 49 kasus HIV/AIDS ditemukan di Kabupaten Pangandaran,” ungkapnya.

Jeje menilai, pembukaan klikik ARV ini menjadi tanda kemajuan bagi Kabupaten Pangandaran dalam upaya mencegah dan menanggulangi HIV/AIDS. Dirinya meyakinin, klinik yang diresmikan tersebut akan membawa manfaat bagi warga Pangandaran, khususnya bagi yang terinfeksi dan terdampak HIV/AIDS.

“Saya harapkan keberadaan klinik ini juga akan menambah semangat bagi ODHA untuk tetap menjaga kesehatanya,” tuturnya.

Country Program Manager AHF Indonesia Riki Febrian mengatakan, peresmian klinik pengobatan ARV merupakan momentum yang cukup besar mengingat layanan ARV di Kabupaten Pangandaran baru dimiliki oleh Puskesmas Parigi.

“Puskesmas Parigi adalah puskesmas pertama yang memberikan layanan ARV, petugasnya sudah dilatih oleh pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten. AHF hanya membantu saja,” ujarnya saat konfrensi pers di ruang rapat Puskesmas Parigi, Senin (8/5) siang.

Dibukanya layanan pengobatan ARV ini, kata dia, adalah untuk lebih memudahkan akses masyarakat Kabupaten Pangandaran yang berstatus HIV positif yang selama ini telah mengakses pengobatan ke kabupaten/kota lain.

“Dengan dibukanya ARV ini akan lebih mudah dan murah bagi warga Pangandaran yang berstatus HIV positif dalan melakukan pengobatan,” tuturnya.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Pangandaran Yadi Sukmayadi mengatakan, dari 22 orang warga Kabupaten Pangandaran dengan HIV positif yang selama ini berobat di Rumah Sakit Banjar, seluruhnya sudah pindah ke Puskesmas Parigi.

“Hanya ada satu yang harus melakukan pengobatan di RSU Banjar karena masih balita sehingga harus dipantau oleh dokter spesialis anak,” ujarnya.

Menurutnya, selain melayani pengobatan ARV, Puskemas Parigi juga melayani tes HIV/AIDS, sehinga warga yang beresiko HIV/AIDS bisa memeriksakan dirinya di Puskesmas Parigi.

“Selain di Parigi, Puskesmas Pangandaran, Puskesmas Cikembulan dan Puskesmas Cimerak juga melayani tes HIV/AIDS setiap harinya,” tuturnya.

Dikatakanya, sebenarnya di Kabupaten Pangandaran warga dengan HIV postif berjumlah 43 orang, namun yang diketahui keberadaan dan melakukan pengobatan berjumlah 22 orang. Sementara sisanya, sampai saat itu tidak diketahui keberadaanya.

“Kesulitan kita itu pada waktu tes memang berada di Pangandaran, tapi begitu akan kita konseling untuk pengobatan mereka sudah tidak ada di tempatnya. Kebanyakan itu yang hanya singgah saja dikita,” ungkapnya. (Iwan Mulyadi/WP)

Berita lainnya

Beri komentar

Your email address will not be published.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses