Begini Kesiapan Dishub Garut Jelang Arus Mudik 2017
wartapriangan.com. BERITA GARUT. Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Garut, H. Suherman M. Si, akan melakukan pengecekan kelaikan terhadap semua kendaraan umum. Dari mulai kepemilikan, surat-surat, uji KIR. Selain itu, dari unsur teknisnya, seperti lampu, rem, sen dan yang tidak kalah penting yaitu trayek dan jalur.
Dikatakan Suherman, pengecekan kelaikan armada angkutan umum yang digunakan untuk melayani penumpang pada arus mudik dan balik menjadi salah satu prioritas karena berkaitan dengan keselamatan. Untuk itu pihaknya akan memeriksa semua kelengkapan kendaraan dari mulai sekarang, agar angkutan pemudik itu sudah siap dan layak pakai pada arus mudik Lebaran 2017 nanti.
Dishub akan menarik armada kendaraan umum yang tidak laik untuk digunakan. Pihaknya tidak akan segan-segan untuk menindak kendaraan yang tidak laik, sebab itu bisa membahayakan keselamatan para penumpang.
Lebih jauh Kadishub mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Forum Lalulintas. Hal itu untuk membantu melakukan pengawasan terhadap armada-armada angkutan umum yang dioperasikan saat lebaran. Agar kendaraan-kendaraan yang tidak laik jalan, tidak dipaksakan beroperasi oleh pengelola.
Sementara dari jalur dan trayek, Suherman juga akan melakukan pemeriksaan. “Sebab banyak kendaraan yang tadinya tidak memiliki jalur/trayek, tiba-tiba saja menjelang hari raya memiliki jalur, dan itu biasanya terjadi di daerah Kadungora,” tegasnya. Namun semua persiapan tersebut sudah diberlakukan sejak tanggal 3 Mei kemarin bersama unsur kepolisian.
Sebanyak 187 bus, 420 elf dan 1828 angkot yang tersebar di Kabupaten Garut, menurut Suherman, siap melayani pemudik dan semua harus melalui proses pengecekan kelayakan. “Tidak secara sample, tapi satu persatu diperiksanya. Dan sekarang sedang dilakukan, baik di terminal, pool, maupun di kantor Dishub,” tandasnya.
“Menindak lanjut hasil koordinasi dengan Dinas Perhubungan Provinsi, menjelang H-7 dan H+7 pihak Dishub Garut sudah menyiapkan tempat prioritas untuk mengurai kendaraan di jalan Nasional, yakni di gedung GTC (Garut Trade Centre) yang ada di daerah Kecamatan Limbangan,” terangnya.
Selain wilayah perlintasan daerah tujuan, kata Suherman, ada dua potensi yang akan mengakibatkan kemacetan di Garut. Pertama masyarakat yang mudik lebaran, kedua kunjungan para wisatawan yang datang ke tempat obyek wisata.
“Maka dengan hal tersebut, untuk mendukung kelancaran lalu lintas pada saat libur panjang Hari Raya Idul Fitri nanti, pihaknya sudah menegaskan, agar seluruh pegawai Dinas Perhubungan yang ada di Kabupaten Garut tidak ada yang libur di saat lebaran nanti,” ujar Suherman.
Adapun hasil Rakornas di Provinsi Bali pada pertengahan bulan Mei lalu, Suherman menyampaikan, bahwa untuk KIR tidak harus dilakukan oleh pihak Pemerintah Kota/Daerah, namun bisa juga dilakukan oleh pihak swasta dengan rekomendasi dinas setempat. (Yayat Ruhiyat/WP)