Pasca Hari Raya, Kenaikan Sampah di Garut Capai 30 Persen
wartapriangan.com, BERITA GARUT. Volume sampah di Kabupaten Garut pasca lebaran meningkat, bahkan peningkatanya sampai 30%. Sementara armada pengangkut sampah di Dinas Lingkungan Hidup kurang, sehingga sampah tidak bisa diangkut sekaligus.
Dikatakan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Garut, Asep Supaman, penambahan sampah pasca hari raya tahun ini mencapai 30%. Pada hari-hari biasa, volume sampah di Kabupaten Garut mencapai 600 ton. Namun karena kurangnya armada pengangkut, sampah yang ada tidak bisa diangkut sekaligus.
Dikatakan Asep, peningkatan volume sampah terjadi hampir di seluruh wilayah termasuk di kawasan wisata yang ada di Kabupaten Garut. Dari sekian banyak sampah, rata-rata sampah yang dihasilkan 75% merupakan sampah bekas makanan dan sampah rumah tangga.
Untuk mengatasi adanya penumpukan sampah di berbagai titik, Dinas Lingkungan Hidup mengerahkan sebanyak 35 armada dari total armada yang dimiliki sebanyak 38. Sementara tiga armada lainnya rusak, sehingga tidak bisa dioperasikan.
Ke-35 armada yang dioperasikan, semuanya melayani 50 rute untuk mengangkut sampah dari berbagai daerah. Namun pada saat arus balik lebaran, pengangkutan sampah tidak bisa berjalan optimal. Sebab arus yang menuju ke lokasi pembuangan akhir terganggu kemacetan lalulintas.
Dijelaskan Asep, dengan jumlah armada sebanyak itu, jelas sangat kurang. Apalagi harus melayani 50 rute, belum ditambah adanya kerusakan armada yang mendadak. Jadi menurut Asep, seharusnya Pemkab Garut menambah lagi jumlah armada, paling tidak disesuaikan dengan jumlah rute.
“Bayangkan saja, rute ada 50 lokasi, sementara armada yang beroperasi hanya 35 armada. Jelas dalam satu hari tidak mungkin bisa dilakukan penarikan seluruhnya,” papar Asep.
Dinas Lingkungan Hidup sudah mengusulkan penambahan armada pada Bupati Garut, untuk mengoptimalkan penarikan sampah. Idealnya menurut Asep sesuai dengan jumlah penarikan. Sementara untuk tahun 2018, pihaknya mengajukan penambahan 10 unit armada baru.
Asep menambahkan, penumpukan sampah yang sangat drastis selama ini, disebabkan masih kurang kesadaran masyarakat dalam membuang sampah. Apalagi di tempat-tempat wisata, banyak wisatawan yang membuang sampah sembarangan. (Yayat Ruhiyat/WP)