Tenaga Sukwan di Tolgate Wisata Pangandaran Gaduh, Bupati Jeje Turun Tangan!

89

wartapriangan.com, BERITA PANGANDARAN. Buntut dari adanya kebocoran tiket wisata oleh oknum-oknum pegawai yang bertugas di pintu masuk tolgate Pangandaran, pemerintah melakukan Pembenahan.

Bepati Pangandaran Jeje Wiradinata mengatakan, untuk efesiensi dan mengurangi resiko kebocoran, dari 47 pegawai sukwan yang selama ini bertugas di tol gate Pangandaran, diseleksi ulang dan hanya 10 orang yang dikerjakan di tol gate menangani tiket wisata. Sementara, 37 orang Sukwan sisanya dikerjakan di kantor Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Pangandaran.

Dari informasi yang masuk kata Bupati, hingga tadi malam, dari 10 Sukwan hasil seleksi, yang 6 orang malah mundur, karena merasa ada tekanan dan intimidsi dari oknum sukwan yang tidak terakomodir, sehingga hanya tersisa 4 orang sukwan perempuan.

Pagi tadi mereka bekerja, 2 orang di tol gate Utama dan 2 orang lainnya di tol get dekat Puskesmas Pangandaran. Namun kembali mereka juga ditekan agar tidak bekerja di tol get.

Mereka berkumpul di warung dekat kantor UPTD Pariwisata dan Kebudayaan Wilayah Pangandaran, serta mengintimidasi mereka yang bekerja.

“Bahkan dengan memecahkan gelas segala, hingga dua sukwan perempuan ketakutan dan menangis. Makanya saya turun tangan untuk memberikan suport pada mereka yang bekerja di tolgate menangani tiket, agar mereka tenang, bersemangat dan tidak takut lagi terhadap intimidasi,”ujarnya, Selasa (11/7) siang tadi.

Menurut Jeje, setelah diberikan lagi suport, 6 orang yang dikabarkan keluar, kembali menyatakan bersedia bekerja seperti biasanya.

Isu Penculikan Sukwan

Sementara itu siang tadi, muncul isu penculikan terhadap sukwan yang bekerja di tol get Pangandaran oleh oknum sukwan lain yang tidak terakomodir, berinisial A.

Akibatnya terjadi kegaduhan hingga berbagai pihak bahkan kepolisian turun tangan. Namun setelah diklarifikasi tudingan penculikan tersebut ternyata tidaklah benar.

Menurut Sulistiawati (24) warga Dusun Kedungrejo RT 1/RW 7 Desa Wonoharjo Kecamatan Pangandaran, seorang sukwan yang dikabarkan diculik, dia diajak makan oleh temannya untuk makan siang, karena saat itu jam istirahat.

“Jadi tidak benar saya diculik. Saya hanya makan siang dan kembali kurang dari setengah jam kemudian,”ujarnya.

Menurut perempuan yang sudah menjadi sukwan 2 tahun ini, memang dengan kebijakan hanya mengakomodir 10 orang tenaga Sukwan di tolgate, membuat mereka yang sudah terjalin emosional sebagai teman senasib srpenannggungan merasa terpisahkan.

“Kami juga jadi tidak enak hati, karena kami dipekerjakan sedangkan 37 teman kami hanya bergerombol di kantor tanpa kesibukan,”ujarnya. (Iwan Mulyadi/WP)

Berita lainnya

Beri komentar

Your email address will not be published.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses