Kenapa Gempa Bumi Kerap Guncang Wilayah Selatan Jawa Barat? Ini Analisisnya…
wartapriangan.com, BERITA GARUT. Gempa bumi yang terjadi pada hari Kamis, (13/7) pukul 16.30 di perairan Selatan Jawa Barat, atau berjarak 94 km barat daya Kota Garut, diharap tidak membuat panik masyarakat Garut. Demikian dikatakan Drs. Dik dik Hendrajaya, Staf Ahli Bupati Garut.
Berdasarkan analisis dan tanggapan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), pusat gempa terletak pada koordinat 107,22° BT dan 8,15° LS, dengan magnitudo 4,9 SR pada kedalaman 18 km, berjarak 94 km barat daya Kota Garut, Jawa Barat. Berdasarkan _GeoForschungsZentrum_ (GFZ), Jerman, pusat gempa bumi terletak pada koordinat 107,21° BT dan 8,13° LS, dengan magnitudo 4,2 Mw pada kedalaman 48 Km.
Pusat gempa bumi tersebut berada di Samudera Indonesia di sebelah selatan pulau Jawa. Sementara daerah yang berdekatan dengan pusat gempa, yakni pesisir selatan Jawa Barat, yang dominan disusun oleh batuan sedimen berumur Tersier dan sebagian kecil berumur Kuarter. Sebelah utara pesisir selatan Jawa Barat pada umumnya disusun oleh batuan rombakan gunung api berumur Kuarter.
Guncangan gempa bumi akan terasa kuat pada batuan Kuarter serta batuan Tersier yang telah mengalami pelapukan karena bersifat urai, lepas, tidak kompak dan memperkuat efek guncangan.
Sementara penyebab gempa menurutnya, berdasarkan posisi pusat gempa bumi dan kedalamannya, kejadian gempa bumi berasosiasi dengan aktifitas lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia di lokasi tersebut.
Intensitas guncangan gempa bumi terbesar akan dirasakan di wilayah yang berdekatan dengan pusat gempa, kemudian intensitasnya semakin melemah seiring bertambahnya jarak dengan pusat gempa tersebut.
Ditambahkan Dik dik, berdasarkan informasi dari BMKG, gempa bumi ini dirasakan di Ciamis dengan intensitas II MMI _(Modified Mercalli Intensity)_. Gempa bumi ini tidak menyebabkan tsunami, karena meskipun berpusat di laut namun energinya tidak cukup kuat untuk menyebabkan deformasi di bawah laut.
Masyarakat dihimbau untuk tetap tenang dan mengikuti arahan serta informasi dari petugas BPBD setempat. Jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempa bumi dan tsunami. Masyarakat agar tetap waspada dengan kejadian gempa bumi susulan, yang diperkirakan berkekuatan lebih kecil. (Yayat Ruhiyat/WP)