Izin Makin Mudah, Sandiaga Uno Apresiasi Program DPM dan PTSP
wartapriangan.com, PRESS RELEASE. Wakil Gubernur terpilih Sandiaga Uno mengapresiasi program Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM & PTSP) DKI Jakarta yang telah memudahkan layanan administrasi bagi warga DKI. Dengan inovasi pelayanan yang dihadirkan oleh BPTSP, Sandiaga berharap pengurusan perizinan akan semakin praktis dan transparan.
“DPM & PTSP semakin baik dalam memudahkan warga DKI mengurus kewajiban administrasi dan kependudukan baik terkait perizinan dan non perizinan. Saya titip ke pak Edy agar kinerja PTSP yang sekarang sudah baik dipertahankan, bahkan lebih ditingkatkan,” ujar Sandiaga saat menghadiri acara launching Ok OCE Academy di Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Selasa, (19/7) kemarin.
Sandiaga juga meminta kepada DPM & PTSP agar turut berkontribusi menciptakan 200.000 pengusaha baru di Jakarta sesuai target yang ingin digapai oleh Anies-Sandi sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI terpilih.
“Diharapkan PTSP dapat turut berkontribusi dalam mencetak 200.000 pengusaha di Jakarta lewat pelayanan yang cepat dan mudah untuk perizinan mulai dari izin domisili usaha, permohonan SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan), TDP (Tanda Daftar Perusahaan), dan lain sebagainya,” ungkap mantan Ketua Umum HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia), tersebut.
Lebih lanjut, pengusaha muda ini menekankan bahwa penciptaan dan kemudahan berbisnis sejalan dengan reformasi birokrasi yang ramah dan efisien. Itulah mengapa dirinya menilai birokrasi perizinan usaha harus terintegrasi.
“Tentunya harus simpel, dan terintegrasi. Dengan birokrasi terintegrasi dan kemudahan perizinan usaha maka akan ada lapangan kerja dan pengusaha baru hadir di Jakarta,” simpulnya.
Hadir dalam kesempatan yang sama, Kepala DPM & PTSP, Edy Junaedi, menyatakan pihaknya akan terus melakukan inovasi demi memudahkan pengurusan administrasi perizinan di Jakarta. Dijelaskan, inovasi yang dilakukan BPTSP ini bertujuan untuk memangkas waktu pengurusan izin dengan tiga prioritas yakni, tidak ada keterlambatan (zero delay), pengaduan (zero complaint), dan layanan prima di 318 gerai di tingkat kota/kabupaten, kecamatan, dan kelurahan di DKI Jakarta.
“Warga sudah banyak yang merasakan manfaat dari inovasi layanan ini. Kedepannya, kita terus merancang program inovasi agar indeks kemudahan bisnis di Indonesia yang sebagian besar disumbangkan Jakarta bisa naik menjadi top 40 ease of doing business,” simpul Edy.