Ribuan Pelajar dan Santri di Tasikmalaya Unjuk Rasa Tolak Full Day School

66

wartapriangan.com, BERITA TASIKMALAYA. Ribuan santri dan pelajar dari pondok pesantren dan Badan Otonom Nahdatul Ulama se-Kabupaten Tasikmalaya, Selasa (15/08/2017) siang, berunjuk rasa di depan Kantor Bupati Tasikmalaya.

Mereka meminta pemerintah membatalkan rencana penambahan jam belajar sekolah atau full day school yang dinilai akan mengikis dan mematikan eksistensi madrasah diniyah yang ada di daerah.

Gelombang penolakan terhadap permendikbud Nomor 23 tahun 2017 tentang hari sekolah dan full day school terus disuarakan oleh Nahdlatul Ulama di berbagai daerah di Indonesia, tak terkecuali di Kabupaten Tasikmalaya.

Dengan membawa poster berisi penolakan Full Day School, masa aksi juga berorasi  mendesak presiden Joko Widodo agar  mencabut dan membatalkan permendikbud nomor 23 tahun 2017, karena kebijakan pemerintah tersebut dinilai akan mengikis dan mematikan eksistensi madrasah diniyah yang ada di Kabupaten Tasikmalaya.

Para santri dan pelajar ini bahkan diliburkan dari kegiatan belajar di sekolah untuk mengikuti aksi penolakan Full Day School ini.

“Intinya saya juga dari pemerintahan sepakat bahwa full day di Kabupaten Tasikmalaya tidak akan mungkin dilakasanakan di Tasikmalaya, karena di Kabupaten Tasikmalaya salah satu sarat untuk masuk sekolah, harus memiliki ijzah Madrasah Dinyiah,” ujar Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tasikmalaya, H Kundang Sodikin.

Sementara itu Ustad Iwan juga mengungkapakan, aksi ini dalam rangka tolak kebijakan menteri dalam memberlakukan full day school. Kalau diberlakukan serentak maka ini akan membunuh keberadan madarasah dinyah di Kota Tasikmalaya.

“Initinya kami tidak setuju dengan kebijakan tersebut,” jelasnya.

Sementara itu PKabupaten Tasikmalaya baru berencana akan menerapkan penambahan jam belajar sekolah untuk tingkat SMP saja, namun kebijakan pemerintah daerah tersebut masih dalam kajian.

Jika pemerintah tetap menerapkan kebijakan  penambahan jam belajar sekolah atau full day  school, para santri dan warga Nahdatul Ulama Kabupaten Tasikmalaya ini mengancam akan melakukan aksi penolakan dengan masa yang lebih banyak. (Andri/WP).

Berita lainnya

Beri komentar

Your email address will not be published.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses