Pertamina Lamban Atasi Kelangkaan dan Tingginya Harga Gas Elpiji 3 kg di Pangandaran

55

wartapriangan.com, BERITA PANGANDARAN. Pemerintah Kabupaten Pangandaran menyayangkan lambannya pihak Pertamina menangani kelangkaan dan tingginya harga gas elpiji 3 kg bersubsidi di Kabupaten Pangandaran.

Kepala Dinas Penanaman Modal, Perijinan Terpadu Satu Pintu, Koperasi UMKM dan Perdagangan (DPMPTSPKP) Kabupaten Pangandaran Tedi Garnida mengatakan, dari pertemuan sebelumnya pihak pertamina menyampaikan akan turun ke lapangan dan berjanji melakukan pendisplinan kalau ada pelanggaran yang dilakukan oleh agen dan pangkalan.

“Saya sih nggak berprasangka buruk pada pada Pertamina, agen atau pangkalan. Namun buktinya di lapangan masih, terjadi kelangkaan dan harga sangat jauh dari HET,”ujar Tedi, Rabu (23/8) siang tadi.

Kepala Dinas Penanaman Modal, Perijinan Terpadu Satu Pintu, Koperasi UMKM dan Perdagangan (DPMPTSPKP) Kabupaten Pangandaran Tedi Garnida
Kepala Dinas Penanaman Modal, Perijinan Terpadu Satu Pintu, Koperasi UMKM dan Perdagangan (DPMPTSPKP) Kabupaten Pangandaran Tedi Garnida. (foto; Iwan Mulyadi/wp)

Menurutnya, dulu akan ada ekspos namun pihak pertamina tidak bisa hadir. waktu itu mereka berjanji akan melakukan penjadwalan ulang paling lambat minggu 3 september.

“Kita tunggu saja hasil Investigasi Pertamina ke lapangan dan tindakan apa yang sudah dilakukan terhadap agen dan pangkalan yang melakukan pelanggaran, pada ekspos nanti,”pungkasnya.

Sementara itu Sales Eksekutif Rayon 11 Pertamina Hendru Andrew Wisnuwardana, mengatakan, sebelumnya pihaknya telah turun ke Mekarsari di Kecamatan Cimerak. Disana dilakukan diskusi dan menampung masukan-masukan agar pelayanan lebih ditingkatkan.

“Kita juga sampaikan kepada pangkalan disana, kalau ada yang melakukan pelanggaran akan diberikan skorsing,”tegasnya.

Menurutnya kelangkaan tidak ada. Kalaupun ada hal itu karena pertamina sedang ada program untuk melakukan peningkatan pelayanan dengan melakukan penjualan ke rumah tangga langsung agar tepat sasaran.

“Kalau ada agen atau pangkalan yang nakal pasti akan kita skorsing. Jika melakukan pelanggaran lagi sudah tidak ada toleransi,”tegasnya.

Sementara itu, mengenai rencana pendirian Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) pertamina selalu terbuka.

“Silahkan saja pengusahanya mengajukan. Kita terbuka dan pengusahanya dari mana saja dari orang Pangandaran juga bisa,”katanya.

Pengusaha tersebut, lanjutnya, yang penting punya lahan memadai dan perizinannya ditempuh. Syaratnya pun biasa saja, mirip seperti pendirian SPBU. Sedangkan luas lahannya tergantung daya tampung SPBE.

“Kalau saat ini ada kelangkaan, kita bisa tambah hingga belasan ribu tabung perhari. Saat ini kita telah distribusikan 7000 tabung per hari ke Kabupaten Pangandaran,”pungkasnya.

Berita lainnya

Beri komentar

Your email address will not be published.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses