Keren! Kesenian Raja Dogar Garut Telah Mendunia
wartapriangan.com, BERITA GARUT. Kesenian Raja Dogar Garut, merupakan salah satu jenis kesenian milik masyarakat Garut. Walaupun kesenian tersebut baru berdiri pada tahun 2005, namun sudah memiliki segudang prestasi. Bahkan berbagai penghargaan dari mulai tingkat kabupaten, provinsi sampai ketingkat nasional bahkan internasional.
Dikatakan Entis Sutisna sebagai pendiri Kesenian Raja Dogar, kesenian yang memang penuh atraktif itu, diambil dari Seni atraktif Domba Garut. Sehingga kesenian tersebut melukiskan seekor Dogar (Domba Garut) yang dimainkan oleh dua orang pemain. Satu ekor Domba Garut dimainkan oleh dua orang.
Menurut Entis, grup kesenian yang dipimpinya itu sering mewakili Garut dalam berbagai even, terutama dalam even hari hari besar. Namun ditambahkan Entis, grup kesenian yang dipimpinya itu pernah main di Istana Negara pada tahun 2009 saat presidennya SBY.
Selain pentas di Istana, Raja Dogar juga pernah keliling, diantaranya ke Singapura dan Eropa. Bahkan dari negara tetangga Singapura, Raja Dogar mendapat Penghargaan.
Pada tahun 2014, Grup Kesenian Raja Dogar dengan bangga mendapat penghargaan dari UNESCO. Penghargaan tersebut jelas membawa nama Garut di Internasional, untuk itu Entis benar-benar merasa bangga dan terharu atas prestasi yang diraihnya.
Masih menurut Entis Sutisna, tahun 2017 sekarang ini ada undangan dari Negara Chili untuk memeriahkan salah satu even. Tepatnya bulan Oktober, grup kesenian Raja Dogar diundang ke Chili untuk ikut mengisi salah satu even yang berskala Internasional.
Kabid Kesenian Dinas Pariwisata dan Budaya Kabupaten Garut, Drs. Aan membenarkan grup kesenian yang menjadi ikon Swis Van Java ini mendapat undangan resmi dari Negara Chili. Namun sangat disesalkan kata Aan, tidak ada sponsor yang mau mendanai.
Sebenarnya jelas Aan, undangan tersebut sungguh sangat berharga. Selain bisa menampilkan budaya dan Seni Raja Dogar di Negara Chili, juga bisa mengangkat nama Kota Garut di Internasional. Apalagi Bupati Garut Ruddy Gunawan sudah mencanangkan, 2018 Garut akan menjadi Kota Wisata.
Namun apa boleh buat, sesal Aan, terpaksa undangan tersebut dibatalkan karena anggarannya tidak ada. Tidak mungkin dana untuk mengirimkan grup kesenian tersebut dianggarkan dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Garut. (Yayat Ruhiyat/WP)